Hingga 2021 BTNGC Bantu Usaha Ekonomi Produktif Kelompok Binaan Rp2,3 Miliar


KUNINGAN (KN),- Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) Teguh Setiawan, menyebutkan, hingga 2021 TNGC telah memberikan bantuan usaha ekonomi produktif kepada 76 kelompok dari 38 desa dengan total Rp 2.375.000.000.
 
“Bukan hanya itu, pada 2021 Balai TNGC memfasilitasi 22 kelompok dari 19 desa mencapai Rp600.000.000,” sebut Teguh, 
seperti yang dilansir dalam siaran pers Nomor : SP. 06/T.33/TU/HMS/4/2022, Kamis (28/4/2022).
 
Hal itu dikatakan ketika Sosialisasi Bantuan Usaha Ekonomi Produktif kepada tujuh kelompok binaan, dihadiri anggota Komisi IV DPR RI Dapil Jawa Barat IX di Pondok Kerja ODTWA Curug Cipeuteuy, Rabu (27/4). 
 
Bantuan ditransfer ke rekening kelompok masyarakat, meliputi kegiatan pengembangan wisata alam, pengendalian kebakaran hutan dan penanganan kotoran hewan. Dengan adanya bantuan itu, merupakan salah satu upaya merubah prilaku masyarakat.
 
Khusus pemanfaatan jasa lingkungan, berupa kegiatan jasa lingkungan air dan wisata alam, memfasilitasi 29 kelompok masyarakat menjadi badan usaha koperasi terdiri dari 16 lingkup SPTN I Kuningan dan 13 lingkup SPTN Wilayah II Majalengka.
 
“Ini merupakan suatu terobosan baru dan menggembirakan tentunya dalam suatu ODTWA. Pemberdayaan masyarakat merupakan bagian dari tindak lanjut pembinaan pemanfaatan kawasan TNGC berbasis lahan pada tahun 2009,” katanya.

Pada 2022 bantuan diberikan kepada tujuh kelompok binaan, yaitu ODTWA Koperasi Jasa Bunga Ciremai Indah, Tunas Karya Ciremai, Koperasi Sabilulungan Rancage, Koperasi Jasa Gunung Putri Belima dan Koperasi Jasa Cipeuteuy Agung Lestari.
 
Kemudian, Home Industri Pengolahan Kopi KTH Saktiwangi dan Pemulihan Ekosistem Reuma Nini Lestari Blok Sibentang.
 
Tujuannya untuk menciptakan dan mengembangkan perekonomian desa di sekitar Kawasan TNGC melalui Pengembangan Sarana Prasarana Wisata Alam, Peralatan Mesin Penunjang Penanggulangan Sampah dan Sarana Prasarana Pemulihan Ekosistem.
 
Kegiatan pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu program prioritas Balai Taman Nasional Gunung Ciremai, dengan sasaran masyarakat sekitar kawasan yang bertujuan merubah pola, sikap dan tingkah laku masyarakat terhadap kawasan.
 
Dijelaskan, Seksi PTN Wilayah II Majalengka mempunyai 22 desa penyangga dan 12 desa yang masyarakatnya beraktivitas pada kegiatan Pengelolaan Wisata Alam dan Pemulihan Ekosistem Kawasan di dalam Kawasan TNGC.
 
“Dengan demikian, masyarakat memegang peranan penting dalam pengelolaan TNGC,” ujarnya..
 
Untuk menyelaraskan antara kelestarian kawasan dan kesejahteraan masyarakat, kegiatan pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan hutan sebagai upaya menciptakan sinergitas dan kolaborasi TNGC dengan masyarakat sekitar kawasan.
 
Selain itu pula, mengarahkan masyarakat untuk beralih lokasi, alih komoditi dan alih profesi, sehingga pada akhirnya ketergantungan masyarakat pada kawasan hutan berkurang.
 
“Indikatornya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan tersebut,” katanya.
 
Ia pun menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada stekholder yang berupaya untuk terus mendorong pemberdayaan bagi kelompok masyarakat di sekitar Kawasan TNGC secara berkelanjutan.
 
“Perekonomian masyarakat lebih maju sehingga masyarakat sejahtera,” pungkasnya.
 
Turut hadir anggota Komisi IV DPR RI Dapil Jawa Barat IX, Sutrisno, Kepala Seksi PTN II Majalengka, Kabid Dinas Pariwisata Kabupaten Majalengka dan para Muspika setempat.
 
“Kita harus mau melayani rakyat, mendorong rakyat supaya sejahtera dan mengayomi kepentingan rakyat,” kata Sutrisno, usai menyerahkan secara simbolis bantuan usaha produktif kepada tujuh kelompok binaan lingkup Seksi PTN Wilayah II Majalengka.
 
Pewarta : deha
Sumber : Humas BTNGC

Diberdayakan oleh Blogger.