22 Perpustakaan Sekolah dan Dinas Karsip Raih Sertifikat Akreditasi Perpusnas RI


KUNINGAN (KN),- Sebanyak 22 sekolah dan Dinas Kearsipan Perpustakaan (Karsip) Kabupaten Kuningan menerima Sertifikat Akreditasi Perpustakaan dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI).
 
Sertifikat diserahkan secara simbolis oleh Bupati Kuningan, Acep Purnama, didampingi Wakil Bupati, HM. Ridho Suganda, Sekda Dian Rachmat Yanuar dan Kadis Karsip, Dudy Budiana, usai apel pagi di halaman Setda Kuningan, Senin (25/4/2022).  
 
“Alhamdulillah, Kabupaten Kuningan merupakan kabupaten terbanyak di Jawa Barat mendapat Akreditasi Perpustakaan untuk jenjang SD/MI, SMP MTs, SMA, SMK dan MA,” kata Bupati Acep.
 
Bupati Acep mengapresiasi Kadis Kearsipan Perpustakaan, Dinas Pendidikan Kebudayaan dan dari Kementerian Agama Kabupaten Kuningan.
 
“Saya sampaikan terima kasih kepada Pak Dudy Dinas Kearsipan Perpustakaan juga Pak Uca Kadis Pendidikan Kebudayaan dan Kementerian Agama, pembangunan pendidikan semakin solid, berkarakter dan berakhlakul karimah,” katanya.


Di tempat yang sama, Kadis Karsip, Dudy Budiana, merasa bersyukur karena Perpustakaan Daerah yang dikelola Dinas Karsip meraih Akreditasi B.   
 
Disebutkan, sekolah yang mendapatkan Akreditasi C untuk tingkat SD/MI yaitu, SDN 17 Kuningan, SDN 1 Sindang Lebakwangi dan SDN 2 Luragung Landeuh, SDN 2 Bayuning Kadugede, SDN Buni Geulis Hantara dan SDN Jamberama Selajambe.
 
“Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan Mandirancan memperoleh Akreditasi B,” katanya.
 
Selanjutnya Akreditasi C tingkat SMP/MTs terdiri dari SMPN 1 Kuningan, SMPN 2 Kuningan, SMPN 1 Kramatmulya, SMPN 1 Cidahu, SMPN 1 Darma, SMPN 1 Cibingbin, SMP Binaul Ummah Cigugur, SMPN 2 Mandirancan, SMPN 2 Cilimus dan SMPN 2 Japara.
 
Kemudian, jenjang MTs dan SMA/SMK/MA  yang memperoleh Akreditasi C yaitu MTsN 1 dan 2 Kuningan, SMAN 1 Lebakwangi dan SMK Model Patriot IV Ciawigebang.
 
“MTs Husnul Khotimah 2 Pancalang mendapat Akreditasi A,” katanya.
 
Dijelaskan, sistem dasar penyelenggaraan sebuah perpustakaan mencakup adanya organisasi struktur kepengurusan yang ditetapkan surat keputusan, koleksi bahan pustaka, sarana prasarana (kelengkapan), gedung atau ruangan, pengelola atau SDM dan anggaran.
 
Ia berharap pengelola perpustakaan di sekolah, SD hingga perguruan tinggi, termasuk juga di masyarakat, mudah-mudahan ke depan perpustakaan semakin baik dan maju sesuai dengan Standar Nasional Perpustakaan (SNP).
 
“Selain itu pula perpustakaan diharapkan mudah diakses, baik konvensional (buku biasa) maupun modern (buku elektronik yang dikenal dengan e-book) sehingga dapat meningkatkan literasi masyarakat,” katanya.
 
Peningkatkan literasi, imbuh Dudy, akan meningkatkan kualitas serta kesejahteraan karena membaca jangan menjadi keharusan tetapi kebutuhan, budayakan membaca di setiap kesempatan.
 
“Kami mengajak kepada masyarakat untuk membiasakan membaca 15 menit sebelum beraktivitas dan 15 menit sebelum tidur dalam rangka Kuningan Bercahaya (Belajar dan Membaca Sepanjang Hayat),” harapnya.
 
Ditanya fasilitas perpustakaan di setiap desa, ia mengatakan, minimal ada ruangan pojok baca, termasuk di kantor, dinas, instansi baik pemerintah maupun swasta.
 
Pewarta : deha
Diberdayakan oleh Blogger.