Toto Suharto : Video Ultah Bupati, Aparatur Pemerintah Harus Beri Contoh Social Distancing dan PSBB




KUNINGAN (KN) Pemberitaan video Ulang Tahun Bupati Kuningan, Acep Purnama dan Camat Cilimus, Selasa (2/6) ternyata bukan hanya menuai kritikan dari Ketua PWI Kuningan, kini  wakil rakyat di DPRD Kuningan dan DPR RI pun ‘angkat bicara’.

Betapa tidak, ultah tersebut dinilai bertentangan dengan anjuran pemerintah tentang Social Distancing dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terkait pandemi Covid-19 di Kabupaten Kuningan, sehingga menjadi preseden buruk yang telah dilakukan pejabat pemerintah atau ASN.  


Persoalan ini terus bergulir seperti “bola panas” dan disoroti berbagai kalangan yang menyayangkan sikap perilaku pejabat pemerintah atau ASN karena kontradiktif dengan situasi rakyat di tengah pandemi Covid-19.
  
Anggota Fraksi PAN DPRD Kuningan, Toto Suharto ketika diminta pendapatnya melalui WhatsApp, Kamis (4/6/2020) mengatakan, dalam situasi pandemi Covid-19 ini aparatur pemerintah harus menjadi garda terdepan dalam pelaksanaan protokoler kesehatan penanganan Covid-19, Social Distancing dan Physical Distancing harus dijalankan agar masyarakat mencontoh.

“Tentu untuk preventif menjalankan protokoler kesehatan yang dianjurkan WHO,” kata Toto yang juga Apoteker sebagai tenaga kesehatan bergerak di bidang pelayanan kefarmasian dokter menetapkan diagnosa apoteker menetapkan terapi obat.

Menurut anggota Komisi III dan Badan Anggaran (Banggar) tersebut, pandemi Covid-19 di Indonesia angka kasusnya makin meningkat mungkin bisa berakhir tahun 2021 karena belum ada vaksinnya.  

Ia menyebutkan, keberangkatan Jemaah Haji tahun 2020 juga ditunda karena di Arab Saudi saja yang sudah terinfeksi virus corona kurang lebih 90 ribu jiwa, urutan ke 13 dari 215 negara, sedangkan Indonesia urutan ke 33 dari 215 negara.

“Penanganan pandemi Covid-19 dikembalikan kepada masyarakat, patuh pada prokokoler kesehatan wabah tuntas atau tidak patuh,” tandas Toto yang dikenal vocal dalam mengkritisi BPJS Kesehatan.

Sementara itu, Anggota Fraksi PKB DPR RI dari Dapil Kuningan, Ciamis, Banjar dan Pangandaran, Yanuar Prihatin, mengatakan, video acara Ulang Tahun Bupati Kuningan dan Camat Cilimus yang mengumpulkan banyak orang akan berpotensi menimbulkan pro kontra di masyarakat.

“Jika protokol Covid-19 ini tidak bisa dipenuhi, maka sebaiknya tidak melakukan kumpul-kumpul dalam jumlah yang besar,” tegasnya.

PSBB semestinya diikuti oleh zonasi Covid-19 yang jelas dan terbuka. Mana daerah yang tergolong rawan dan mana yang aman. Perlakuan harus berbeda di wilayah sesuai tingkat kerawanannya.

deha


Diberdayakan oleh Blogger.