Jelang Musim Kemarau, BTNGC Latih MPA dan MMP di SPTN Wilayah II Majalengka




MAJALENGKA (KN),- Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) Teguh Setiawan, mengatakan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI menjelang musim kemarau telah mewaspadai bahaya kebakaran hutan, termasuk di kawasan TNGC.

Hal itu dikatakan Teguh dalam siaran persnya ketika pelaksanaan latihan kebakaran hutan yang melibatkan Masyarakat Peduli Api (MPA) dan Masyarakat Mitra Polhut (MMP), Rabu (20/7/2022) sore.

"Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, memberikan arahan kepada setiap Kepala Daerah dan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) untuk gencar melakukan upaya pencegahan (preemtif)  tepat sasaran khususnya lokasi rawan kebakaran hutan dan lahan," kata Teguh.

Kemudian, ditanggapi secara cepat oleh Bupati Majalengka, Karna Sobahi, dengan mengeluarkan Surat Keputusan Bupati Majalengka Nomor. PB.01.00/KEP.609-BPBD/2022 tentang Status Siaga Darurat Ancaman Bencana Kekeringan, Kebakaran Hutan Tahun 2022, pada 12 Juli 2022. 

Untuk lokasi rawan kebakaran hutan dan lahan di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) lingkup SPTN Wilayah II Majalengka, ia didampingi Jaja Suharja melaksanakan pelatihan singkat calon anggota MPA.

"Kegiatan itu dilaksanakan di ODTW Batu Asahan, Desa Bantar Agung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, pada 19 Juli 2022," katanya.

Disebutkan, peserta pelatihan sebanyak 36 orang perwakilan dari desa-desa di Kabupaten Majalengka yang ada di kawasan TNGC.

Adapun materi yang diberikan yaitu dasar pengenalan tugas pokok anggota MPA, pengenalan singkat peralatan dalkarhut manual dan mekanis, pengenalan metode pemadaman api dan pelatihan penggunaan alat komunikasi. 

Secara bergilir akan dilakukan ke seluruh desa yang mengusulkan pembentukan MPA secara mandiri dengan total tambahan personil sebanyak 314 orang yang berasal dari 11 desa.

Desa dimaksud terdiri dari, Padaherang, Bantaragung, Payung, Teja, Indrakila, Cikaracak, Argalingga, Gunungwiangi, Sunia, Gunung Manik dan Argamukti. 

"Total personil MPA di Kabupaten Majalengka sebanyak 574 orang yang berasal dari 21 desa berbatasan langsung dengan kawasan TN Gunung Ciremai," sebutnya.

Pada kesempatan yang sama, Kapolres Majalengka, AKBP Edwin Affandi, turut hadir dan berdialog dengan MPA lingkup SPTN Wilayah Majalengka dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan. 

Didampingi Wakapolres, Kasat Sabhara, Kasat Lantas dan Kabag SDM Polres Majalengka, Edwin Affandi hadir memberikan semangat kepada para MPA. 

Dialog dua arah antara masyarakat dengan TNGC dan Polres Majalengka terkait rencana kegiatan pencegahan kebakaran hutan dan lahan berjalan baik.

Kemudian dilanjutkan dengan simulasi pemadaman kebakaran hutan dan pengenalan alat-alat dalkarhut sebagai pengetahuan dasar bagi para MPA Mandiri tersebut. 

Ia menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Polres Majalengka beserta jajarannya.dan menyambut baik keinginan Kapolres Majalengka dan MPA Mandiri tersebut. 

"Saya sangat mendukung terhadap masyarakat yang secara sukarela menjadi Mitra TNGC dan ini murni dari keinginan pribadi masyarakat," katanya.

Menurutnya, jarang sekali ada inisiatif yang datangnya secara bottom-up, kebanyakan top-down, hal ini telah menunjukan masyarakat saat ini sudah berpikiran cerdas dan maju.

"Bahkan Kapolres mengatakan luar biasa ya, ketika melihat punggawa punggawa melakukan simulasi," kata Teguh.

Ia berpesan, hutan TNGC itu tanggung jawab semua pihak termasuk pemerintah daerah, aparat penegak hukum, LSM, lembaga pendidikan dan masyarakat secara luas, terlebih masyarakat sekitar kawasan hutan.

Pewarta : deha
Sumber : Humas BTNGC
Diberdayakan oleh Blogger.