Ketua DPRD Sidak Pembangunan Jalan Baru Lingkar Timur Selatan


KUNINGAN (KN),- Ketua DPRD Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Nuzul Rachdy, usai Rapat Paripurna Raperda APBD 2022 melakukan inspeksi mendadak (sidak) pembangunan jalan baru Lingkar Timur Selatan, Selasa (30/11/2021).
  
“Pembangunan jalan ini awalnya bisa selesai pada tahun 2021 tapi karena kemarin ada pandemi COVID-19 maka nampaknya akan selesai di akhir tahun ini,” katanya kepada sejumlah awak media.
 
Dilihat dari kondisi sekarang ini, imbuh Zul panggilan akrabnya, pembangunan jalan baru tinggal finishing saja, hanya beberapa ruas jalan yang belum selesai.
 
Menurutnya, jalan baru Lingkar Timur Selatan bisa mengurai kemacetan lalu lintas di jalur utama dan nantinya akan menjadi icon Kabupaten Kuningan.
 
Dengan adanya jalan baru Lingkar Timur Selatan, maka warga masyarakat yang akan ke Cirebon tidak perlu keliling lagi dan jarak tempuh bisa lebih singkat.
 
Ia berharap dengan adanya jalan baru ini akan menumbuhkan perekonomian masyarakat karena akses jalan lebih mudah.
 
“Mungkin teman-teman wartawan juga baru masuk ke sini, pemandangan di kiri kanan jalan sangat bagus masih alami banyak sawah dan ini harus dipertahankan,” katanya.
 
Untuk kenyamanan dan keamanan, ia meminta kepada pelaksana pembangunan agar Penerangan Jalan Umum (PJU) di kiri kanan jalan diperbanyak karena banyak belokan dan tanjakan.
 
“Kami atas nama pimpinan dan DPRD menyampaikan terima kasih kepada warga yang lahannya terkena pembebasan jalan ini untuk kepentingan masyarakat umum dan Kabupaten Kuningan,” katanya.     
 
Di tempat yang sama, Kadis PUPR, Ridwan Setiawan, turut mendampingi Ketua DPRD Kuningan, menjelaskan, jalan baru Lingkar Timur Selatan direncanakan akan selesai awal Januari 2022 sesuai instruksi Menteri PUPR.

Sebelumnya telah dibangun jalan baru Sampora - Japara sepanjang 6,3 kilometer, kemudian yang kedua dari Desa Garatengah, Kecamatan Japara menuju Desa Ancaran, Kecamatan Kuningan 8,7 kilometer.
 
“Kendalanya jembatan yang sudah dibangun sejak dua tahun yang lalu tapi anggaran biayanya ter-refocusing akibat pandemi COVID-19,” katanya.
 
Ia menyebutkan anggaran biaya pembangunan jalan baru Lingkar Timur Selatan bersumber dari APBN dan APBD Provinsi Jabar, awalnya Rp138 miliar tapi Kementerian PU merasionalisasikan akhirnya Rp116 miliar yang dilelangkan.
 
“Dalam proses tender lelang, rekanan atau pihak ketiga yang menjadi pemenang dengan penawaran 89 miliar rupiah,” sebutnya.
 
Pelaksanaan pekerjaan pembangunan mulai awal Januari 2020 dan sempat terhenti karena pandemi COVID-19 sehingga anggaran ter-refocusing, maka pembangunan jalan dilanjutkan awal 2021.
 
“Terima kasih kepada Bapak Presiden RI, Menteri PU yang sudah memperhatikan secara langsung pembangunan jalan dalam dua tahun ini bisa tuntas,” katanya.
 
Termasuk pembangunan Bendungan Kuningan sudah selesai dan diresmikan Presiden RI, meskipun saat ini belum dibuka untuk umum karena masih uji coba dan boleh digenangi hanya 50 persen.
 
“Nanti setelah ada hasil uji dari Balai Uji Bendungan Kementerian PU tentang sarana prasarana, turbin dan hal-hal teknis lainnya maka diperbolehkan digenangi 100 persen,” katanya.
 
Ditanya mengenai Taman Kota, ia menjelaskan, akan diresmikan pada pertengahan Desember 2021.
 
Pantauan kamangkaranews.com, kendati diguyur hujan, Ketua DPRD Kuningan tetap melanjutkan sidak. Begitu pula Kadis PUPR saat menjelaskan pembangunan jalan baru Lingkar Timur Selatan kepada para awak media.
 
Pewarta : deha

Diberdayakan oleh Blogger.