Bawaslu Kuningan Gelar Webinar Peran Perempuan dalam Politik



KUNINGAN (KN),- Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Kuningan, Ondin Sutarman, menyebutkan, pemilih dari kalangan perempuan dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di pemilu lokal jumlahnya lebih banyak dua persen dibandingkan pemilih laki-laki

 

Hal itu terungkap dalam diskusi bertajuk Webinar Divisi Pengawasan bertema "Optimalisasi Peran Perempuan Politik dalam Pemilihan Politik Lokal" di kantor Bawaslu Kuningan, Senin (28/6/2021).

 

Senada dengan itu, Kordiv Pengawasan Bawaslu, Abdul Jalil Hermawan, sebagai pemantik pada webinar ini mengatakan, perempuan memiliki kesempatan hak politik yang sama dengan laki-laki.

 

Rencana awal webinar yang dipandu Nida Nurkholilah, pimpinan Bawaslu Jawa Barat yang diwakili Loly Suhenty akan ikut mengisi, namun karena suatu hal berhalangan hadir, sehingga webinar dibuka langsung Ketua Bawaslu Kuningan.

 

Adapun narasumber merupakan tokoh-tokoh perempuan yang memiliki kiprah dalam dunia perpolitikan, baik di kontestasi lokal maupun nasional, diantaranya Wakil Ketua DPRD Kuningan, Kokom Komariah dan Ketua GOW Kuningan, Rini Sujiyanti.

 

“Affirmative Action dalam kontestasi politik perempuan mempunyai ruang untuk keikutsertaan perempuan sebanyak 30%,” kata Kokom.

 

Disebutkan, 50 orang anggota DPRD Kabupaten Kuningan yang saat ini menjabat, terdapat 12 orang atau sekitar 24% adalah perempuan.

 

Kokom menilai hal ini sudah cukup baik untuk terpenuhinya keterlibatan perempuan, namun tentunya keterlibatan perempuan dianggap masih sangat kurang karena faktanya hal itu belum mampu mewadahi aspirasi bagi perempuan di Kabupaten Kuningan.

 

Isu-isu mengenai perempuan sangat berkaitan erat dengan perpolitikan karena dari kebijakan-kebijakan yang dihasilkan oleh pemerintah dapat menanggulangi permasalahan-permasalahan perempuan.

 

Masih kata Kokom, membicarakan perempuan tak hanya tentang perempuan saja, melainkan juga akan berbicara tentang anak dan ketahanan keluarga.

 

“Maka tingkat partisipasi perempuan dalam kancah perpolitikan lokal maupun nasional harus ditingkatkan, sebab itu merupakan gerbang yang bisa mengawal aspirasi perempuan kedepannya,” tandasnya. 

 

Sedangkan Ketua GOW Kabupaten Kuningan, Rini Sujiyanti, memaparkan pengalamannya mengikuti kontestasi pemilihan anggota DPD RI pada Pemilu 2019 lalu.

 

“Perempuan selain harus mengisi ruang-ruang kosong dalam dunia politik yang saat ini memiliki tingkat aspirasi sebanyak 30% juga harus meningkatkan kualitasnya dan menyiapkan diri,” ucapnya.

 

Dalam regulasi tingkat aspirasi 30% yang sebelumnya hanya sebagai aturan pelengkap saja, belum benar-benar dapat diwujudkan. Kebanyakan perempuan pada saat ini dianggap masih kaku dan takut untuk mengikuti kontestasi pemilihan.

 

Sehingga harus mendapatkan perhatian yang lebih, terutama dalam melakukan pendidikan politik terhadap perempuan dan upaya peningkatan kualitas perempuan difokuskan kepada generasi-generasi selanjutnya seperti mahasiswa.

 

Menurutnya, mahasiswa memiliki peran yang penting untuk menggerakkan masyarakat dan perempuan.

 

“Apabila kualitas tersebut bisa dicapai maka bukan tidak mungkin peningkatan porsi dan partisipasi perempuan bisa ditingkatkan dengan sendirinya,” pungkasnya.

 

Kegiatan webinar ini diakhiri dengan sesi diskusi yang dilakukan antara narasumber dan peserta, sehingga forum webinar menjadi lebih hidup dan interaktif.

 

deha

Sumber : Bawaslu Kuningan

Diberdayakan oleh Blogger.