Penerima Bantuan PIP SD Bumiharja 1 Diduga Disunat 50 Ribu ?
TEGAL (KN) Para
siswa peserta didik yang menerima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) di SD
Bumiharja 1 Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal, diduga disunat oleh oknum di
sekolah tersebut.
Selain itu
juga masih ada penggalangan dana sumbangan kepada peserta didik yang dilakukan
oleh oknum guru kelas.
Dari
informasi yang berhasil dikumpulkan oleh media ini, pemotongan PIP ternyata sudah
berlangsung dari tahun ke tahun.
"Saya
dua kali menerima pencairan PIP selalu dipotong Rp50.000 entah tidak tahu untuk
apa, dulu yang pertama oleh (S) sekarang oleh (B) mintanya di sekolah, saya
didatangi dan dimintai Rp50.000 tidak tahu untuk apa, saya dapat Rp300.000 sisa
Rp250.000," ujar salah satu siswa yang tidak mau disebutkan namanya.
Salah satu
warga desa setempat yang juga seorang aktivis, Karmono, mengiyakan adanya
praktik pemotongan PIP di sekolah tersebut bahkan ia mengaku keponakannya juga
mendapatkan bantuan PIP mengalami hal yang sama dan sudah berulang kali
dilakukan.
"Sangat
disayangkan dengan pemotongan PIP ini, keponakan saya juga jadi korban
pemotongan oleh oknum, praktik pemotongan PIP ini sudah berulang kali dilakukan
dan sudah saya ingatkan berulangkali," ungkapnya
Apapun
alasannya, imbuh dia, PIP tidak boleh dipotong kalau ini dibiarkan terus apa
kerjanya kepala sekolah?.
Sementara
itu Kepala SD Bumiharja 1, Pariyanto, saat ditemui media ini, Selasa (22/9/2020)
di ruang kerjanya membantah telah melakukan pemotongan PIP apalagi meminta
sumbangan kepada siswa setiap minggu, bahkan dirinya beserta dewan guru lainnya
merasa lucu dan ketawa ketika mendengar adanya praktik pemotongan PIP dan
sumbangan tersebut.
"Saya
pastikan tidak ada potongan, saya berani sumpah yang tertinggi sekalipun,
sebagai kontrol ketika buku tabungan sudah selesai dipakai untuk pencairan maka
buku kita minta dikembalikan lagi dalam artian biar kita tahu untuk kita rawat,
namanya PIP sekarang banyak disalahgunakan untuk beli beras, beli baju,
tidak menyasar pada kebutuhan siswa," jelasnya
Menurutnya,
berkaitan sumbangan itu ia terus terang kaget dan merasa lucu saja karena ia sangat
tahu aturan.
“Sekali lagi
kita tidak melibatkan siswa untuk memberikan sumbangan seperakpun saya berani sumpah," pungkasnya.
Pewarta : sR
Editor : deha
Post a Comment