KASAD Sambut Baik Pelatihan Bela Negara SOKSI dan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI
JAKARTA
(KN),- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi sambutan hangat Kepala Staf
TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa untuk bekerjasama melibatkan TNI AD
mengembangkan sosialisasi empat pilar MPR RI sekaligus pelatihan bela negara
kepada para pemuda dan organisasi kemasyatakatan seperti SOKSI, FKPPI, Pemuda
Pancasila dan lain-lain.
Selain
mengawal kedaulatan negara dari ancaman serangan fisik militer, TNI juga perlu
semakin mewaspadai ancaman nirmiliter yang merusak ideologi negara.
"Masih
lekat dalam ingatan kita peringatan dari berbagai survei bahwa tidak sedikit
para pemuda kita terpapar radikalisme. Terlepas dari polemik yang menyertainya,
hasil survei tersebut perlu kita sikapi sebagai early warning,” ujar Bamsoet
usai bertemu KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, di ruang kerja KSAD, di Jakarta,
Selasa (7/4/2020).
Lebih lanjut
dikatakan, sistem pendidikan sekarang ini memang harus lebih disempurnakan
untuk memastikan anak-anak generasi milenial dan Generasi Z Indoensia cinta
mati terhadap Pancasila dan NKRI. Kehadiran MPR RI dan TNI AD dalam Sosialisasi
Empat Pilar MPR RI, akan semakin menguatkannya.
Bamsoet
hadir bersama senior pendiri SOKSI Thomas Suyatno dan beberapa pengurus Sentral
Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Fatah Ramli dan Baladika Karya
Novel Saleh Hilabi.
Selain
pelaksanaan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kepada para pemuda dan organisasi
kemasyarakatan, juga diberikan pelatihan phisik, kedisiplinan dan pengetahuan
dasar-dasar militer serta bela negara.
Wakil Ketua
Umum SOKSI ini juga mengharapkan jajaran TNI bisa ikut menjadi narasumber dari
berbagai pelaksanaan Sosialisasi Empat Pilar yang dilaksanakan MPR RI di
berbagai daerah. Sehingga bisa turut memantapkan semangat bela negara dalam
jiwa setiap warga negara.
Dalam
berbagai persoalan kebangsaan dan kenegaraan, yang tak hanya berkaitan dengan
menjaga kedaulatan negara dari serangan militer, TNI terbukti selalu sigap
berada di garis terdepan. Baik dalam penanggulangan bencana alam, aksi sosial
kemanusiaan, hingga melawan pandemi Covid-19.
“Semangat
cinta dan bela negara yang dimiliki personil TNI ini perlu untuk ditularkan
kepada setiap generasi bangsa," tandas Bamsoet.
Kepala Badan
Bela Negara FKPPI dan wakil ketua umum Pemuda Pancasila ini menjelaskan,
kehadiran Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya
Nasional untuk Pertahanan Negara (PSDN), semakin membuka peluang setiap warga
negara mengikuti pelatihan semi militer untuk menjadi komponen cadangan yang
memperkuat peran TNI.
Kehadiran UU
tersebut sekaligus memberi peluang kepada TNI untuk semakin menularkan 'virus'
bela negara kepada para generasi bangsa, khususnya dari kalangan millenial.
Termasuk bekerjasama dengan SOKSI dalam menyiapkan komponen cadangan.
Di Korea
Selatan saja, yang negerinya sudah mapan dan pendapatan rakyatnya terbilang
sudah tinggi, masih mewajibkan setiap warga negaranya mengikuti Wajib Militer.
Termasuk para artis top Korea yang digandrungi remaja Indonesia, dari mulai
boyband hingga aktor drama Korea, semua mengikuti wajib militer.
“Di
Indonesia, kita memang tidak menganut Wajib Militer, namun bukan berarti kita
menutup kesempatan kepada generasi bangsa yang ingin menjadi bagian kekuatan
dalam sistem pertahanan. Melalui Sosialisasi Empat Pilar MPR RI maupun
pelaksanaan UU PSDN, TNI bisa semakin memperkuat jiwa nasionalisme warga
negara," pungkas Bamsoet. (*)
Post a Comment