Alumni IPB Prihatin terhadap Nasib Pelajar Kuningan Program Beasiswa LN
BOGOR (KN),- Salah seorang warga Kota Bogor Alumni Institut Pertanian Bogor tahun 1984 dan S2 Universitas
Indonesia tahun 2001, Eni Daniarti, mengaku prihatin terhadap nasib pelajar program
beasiswa di luar negeri tidak diperhatikan Pemkab Kuningan.
Ia mengetahui
hal itu setelah membaca berita di media online kamangkaranews.com tentang orang
tua pelajar yang tidak diberikan bantuan oleh Pemkab Kuningan untuk biaya keberangkatan
anaknya dalam program beasiswa penuh dari AlBukhary Internasional University di
Kedah Malaysia.
“Terus
terang saya merasa prihatin dan turut berdukacita,” kata putri ketiga Budayawan
dan Sastrawan Almarhum Saleh Danasasmita yang menyusun dan membuat Buku Sejarah
Bogor, kepada media ini, Minggu malam (17/11/2019).
Menurutnya,
sangat disayangkan jika Pemkab Kuningan kurang peduli kepada masa depan pelajar
yang memperoleh beasiswa dari universitas di luar negeri. Apalagi beasiswa itu
seluruhnya ditanggung pihak universitas, mulai biaya pendidikan, pemondokan dan
makan.
“Bahkan dalam
berita itu, pihak universitas memberikan uang saku 800 ringgit Malaysia per
bulannya dimulai pada bulan kedua. Ini kesempatan terbaik untuk menempuh pendidikan
secara gratis,” katanya.
Ia berharap sebaiknya
Pemkab Kuningan terutama pejabat terkait bisa merealisasikan pengajuan bantuan yang
diajukan warganya meskipun realisasinya tidak 100 persen.
“Kalaupun
Pemkab Kuningan tidak punya uang atau tidak menganggarkan biaya dalam APBD, minimalnya
bisa memberikan solusi dan rekomendasi. Misalnya warga tersebut diarahkan menemui pejabat perusahaan daerah atau pihak swasta yang menjadi rekanan Pemkab
Kuningan,” katanya.
deha--
Post a Comment