JAKARTA (KN),- Anggota Komisi II DPR RI, Yanuar Prihatin, mengatakan, menyambut Hari Jadi ke-521 Kabupaten Kuningan tahun 2019, harus...
JAKARTA (KN),- Anggota Komisi II DPR RI,
Yanuar Prihatin, mengatakan, menyambut Hari Jadi ke-521 Kabupaten Kuningan tahun
2019, harus memunculkan inspirasi dan dorongan kuat untuk mempercepat kemajuan Kabupaten
Kuningan.
Hal itu dikatakan dalam siaran persnya kepada
kamangkaranews.com, Senin malam (2/9/2019).
Menurutnya, ada tiga hal penting untuk
mendorong kemajuan suatu kabupaten.
Pertama, memanfaatkan sumber daya lokal yang
tersedia dengan visi dunia. Kedua, meningkatkan kualitas manusia sebagai kunci
untuk memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada. Ketiga, membangun networking
dengan seluruh stakeholders yang kompatibel dengan kebutuhan.
Tiga faktor itu bisa menjadi pedoman untuk
menguatkan fokus pengembangan Kuningan pada dua sektor prioritas. Pertama,
sektor pariwisata yang ditopang oleh kekuatan seni budaya lokal yang berkelas
dunia.
“Seni angklung adalah contoh yang paling
berpotensi untuk digarap, dikelola dan dikembangkan menjadi aset wisata
berkelas dunia,” kata anggota DPR RI dari Fraksi PKB ini.
Seni angklung sudah sangat memasyarakat,
mudah diduplikasi dan sudah terkenal di seluruh dunia.
“Yang dibutuhkan hanyalah kesungguhan,
konsistensi, road map yang jelas, kreativitas yang tiada henti serta membangun
networking dengan berbagai pihak terkait,” kata Yanuar Prihatin.
Lembaga pendidikan, sanggar seni budaya
bahkan kegiatan di tingkat desa harus menjadi media untuk pembudayaan dan
kaderisasi pelaku seni angklung. Pentas dan festival seni angklung yang rutin
maupun kolosal tidak sulit untuk diciptakan, untuk menarik turis manca negara.
Menurut Yanuar, Pemda Kuningan perlu menyusun
grand design yang utuh, menyeluruh, terpadu, integratif, partisipatif dan mudah
untuk diterapkan.
“Grand design pengembangan seni angklung
berkelas dunia ini harus disusun untuk memudahkan semua pihak ikut terlibat
dalam mengangkat popularitas Kuningan sebagai destinasi wisata favorit berkelas
dunia,” tegas Yanuar yang juga dikenal sebagai motivator.
Sektor kedua adalah peningkatan kualitas
manusia. Ini adalah aspek terpenting yang membuat segala hal bisa cepat
berubah. Lambatnya kemajuan suatu daerah pertanda aspek manusia masih lemah.
“Jangan sepelekan soal yang satu ini jika
sungguh-sungguh menghendaki Kuningan melesat sebagai daerah maju,” ujar putera
Kuningan ini.
Dibutuhkan manusia yang memiliki soft skill
terbaik yang berbasis pada kemampuan berpikir otak kanan, sikap mental yang
prima dan responsif dalam tindakan.
Berbagai ketrampilan teknis sudah cukup
memadai dimiliki oleh para birokrat, guru, dosen, perangkat desa, pedagang,
pelaku seni budaya dan sebagainya.
“Namun kompetensi soft skill masih sangat
jauh dari harapan,” tegas Yanuar Prihatin.
Kemampuan soft skill ini, imbuhnya, harus
ditingkatkan melalui berbagai pelatihan, bimtek dan kursus-kursus yang khusus
didesign untuk tujuan ini. Terutama di lingkungan sekolah, kampus, aparat desa,
pegawai ASN, pelaku usaha, seni budaya, aktivis organisasi sosial
kemasyarakatan-keagamaan dan sebagainya.
“Fokus pada peningkatan soft skill adalah
solusi pintas paling tepat untuk mengatasi keterbatasan anggaran, fasilitas,
mandeknya optimisme dan kreativitas serta potensi alam yang terbatas,” ujar Yanuar yang juga Ketua DPP PKB.
Hari Jadi Kuningan adalah momentum terbaik
untuk semua pihak menilai kembali perjalanan Kuningan.
“Dan sekaranglah saatnya untuk berubah. Perlu
keberanian untuk menetapkan sektor prioritas yang diyakini mampu mendorong
sektor lainnya bertumbuh,” tandas Yanuar Pri (*)