Mahasiswa KKN-T Literasi UGJ Gelar Seminar Desa Cerdas Bangsa Kuat Bertema Optimalisasi Potensi Desa : Sinergi Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan


KUNINGAN,- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Literasi dari Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) melaksanakan kegiatan Seminar Desa Cerdas Bangsa Kuat yang bertema Optimalisasi Potensi Desa : Sinergi Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan, di Desa Nanggerangjaya, Kecamatan Mandirancan, Kabupaten Kuningan. 




Dalam keterangan persnya, Ketua Kelompok KKNT Literasi, M. Mulya Megantara, Minggu (9/9/2025) mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat bertema "UGJ Gotong Royong Membangun Desa", sejak 4 Agustus hingga 11 September 2025.

"Seminar ini kami selenggarakan sebagai bentuk kontribusi nyata dari mahasiswa KKN dalam upaya penguatan literasi dan pemberdayaan potensi desa, yang kami yakini dapat menjadi fondasi penting untuk kemajuan masyarakat. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan ini," katanya. 

Lebih lanjut dikatakan, seminar ini merupakan bentuk kontribusi nyata dalam mengedukasi masyarakat desa mengenai pentingnya literasi, pemberdayaan lingkungan, dan potensi masyarakat lokal.

Tujuan utamanya untuk mendorong penguatan literasi dan pemberdayaan masyarakat desa melalui pendekatan edukatif dan kolaboratif. Secara lebih spesifik, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya literasi desa, baik dalam bentuk literasi baca-tulis, digital maupun literasi sosial yang relevan dengan kebutuhan masyarakat setempat. 

"Literasi yang kuat akan menjadi fondasi dalam membangun masyarakat desa yang lebih mandiri, kritis, dan berdaya saing," katanya. 




Pada kesempatan itu, ia memperkenalkan sebuah inovasi sederhana namun sangat bermanfaat bagi masyarakat desa, yaitu rocket stove. Inovasi ini merupakan salah satu program kerja yang telah berhasil dilaksanakan oleh tim KKNT Literasi, sebagai bentuk kontribusi nyata dalam mendukung keberlanjutan dan efisiensi energi di tingkat rumah tangga.

Disebutkan, seminar menghadirkan dua narasumber yang kompeten di bidangnya, dengan tujuan memberikan wawasan baru dan memperkuat kapasitas masyarakat dalam bidang pertanian dan pemberdayaan sosial ekonomi.

Materi pertama disampaikan Deden, S.P., M.P., tentang strategi peningkatan produksi padi melalui pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Ia memamparkan pentingnya pemahaman dan penerapan teknik pertanian yang tepat guna, termasuk pemanfaatan teknologi pertanian dan metode Pengendalian Hama Terpadu (PHT), sebagai upaya untuk meningkatkan hasil panen secara berkelanjutan. 

"Materi ini sangat relevan dengan kondisi masyarakat yang mayoritas bergantung pada sektor pertanian, khususnya tanaman padi sebagai komoditas utama," katanya. 

Selanjutnya, materi kedua oleh Tiara Muthiarsih, S.E., M.M., mengenai pemberdayaan dan kemandirian di masyarakat. Ia menekankan bahwa pembangunan yang berkelanjutan tidak hanya bergantung pada aspek ekonomi tetapi juga pada partisipasi aktif masyarakat dalam mengelola potensi lokal. Melalui pendekatan pemberdayaan, masyarakat didorong untuk menjadi lebih mandiri, kreatif dan inovatif dalam menghadapi tantangan zaman. 

"Materi ini membuka perspektif baru tentang bagaimana masyarakat desa bisa menjadi subjek pembangunan, bukan sekadar objek," katanya. 

Turut hadir pegiat literasi Kabupaten Kuningan, H. Jaenal Mutakin, M.Pd., yang memberikan dukungan penuh terhadap upaya pengembangan kapasitas masyarakat desa, khususnya melalui kegiatan edukatif seperti ini. Kehadiran beliau menjadi inspirasi tersendiri, mengingat pentingnya sinergi antara pendidikan, literasi dan pemberdayaan masyarakat sebagai fondasi kemajuan desa.

Kepala Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ), Dr. Ipik Permana, S.IP, M.Si, CME, menyampaikan bahwa peran aktif Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) bersama pemerintah desa merupakan kunci utama dalam mendorong kemajuan dan kemandirian desa. 




Kepala Desa Nanggerang Jaya, Memed Mahmedi, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada mahasiswa KKN yang telah melaksanakan pengabdian di desanya.
 
"Atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat desa, kami merasa sangat senang dan bangga dengan kehadiran para mahasiswa yang telah membawa semangat, ilmu dan inovasi ke tengah-tengah masyarakat," ujarnya. 

Selama menjalankan programnya, imbuhnya, mahasiswa KKN telah memberikan banyak kontribusi positif, mulai dari edukasi literasi, pemberdayaan masyarakat, hingga inovasi sederhana yang sangat bermanfaat, seperti rocket stove. 

Program-program yang dijalankan tidak hanya memberikan pengetahuan baru bagi warga tetapi juga menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan memanfaatkan potensi lokal secara bijak.

"Kami juga merasa terhormat karena desa kami menjadi tempat belajar bersama antara akademisi dan masyarakat. Hubungan yang terjalin selama ini mencerminkan semangat gotong royong dan kepedulian sosial yang patut diapresiasi," pungkasnya. (*). 

Diberdayakan oleh Blogger.