Teatrikal Mahasiswa Uniku Karnaval Budaya 2025, Pesan Moral Konservasi Air


KUNINGAN (KN),- Teatrikal mahasiswa Universitas Kuningan (Uniku) dalam Karnaval Budaya Hari Jadi Ke-527 Kuningan 1 September 2025 yang digelar di jalan Siliwangi, Minggu (5/10), dinilai sebagai pesan moral kepada warga masyarakat pentingnya konservasi air dan pelestarian alam. 

Warga Kelurahan Ciporang, Kecamatan Kuningan, yang tinggal di Pamulang Tanggerang, Ofik Taufiqurohman, ketika diminta pendapatnya mengatakan, Kabupaten Kuningan dikenal sebagai daerah lumbung air, ternyata tidak semua warga masyarakat dapat menikmati anugerah dari alam tersebut. 

Dikatakan, saat ini banyak bangunan permanen yang didirikan di atas lahan resapan air, lahan hijau ditutupi aspal dan beton semen, maka ekosistem alam dirusak oleh keserakahan manusia sehingga berdampak kepada berkurangnya debit air dari mata air, hutan menjadi gundul dan sungai pun menyusut. 

"Teatrikal mahasiswa Uniku adalah pesan moral agar semua warga turut menjaga, konservasi air dan pelestarian alam," kata dia kepada kamangkaranews.com di salah satu kios pedagang hucap dekat taman kota. 

Lebih lanjut ia mengatakan, bukan rahasia lagi, di Kuningan Barat yang dikenal sebagai resapan air sekarang ini banyak bangunan permanen, apakah itu rumah makan, cafe, hotel yang konon pemiliknya ada pejabat pemerintah atau orang penting. 

Kabupaten Kuningan diberikan anugerah alam yang luar biasa, salah satunya Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat, bukan sekedar tempat petualangan pencinta alam tapi pusat kehidupan. 

Di Gunung Ciremai terdapat beragam flora fauna dan tentu saja mata air yang menjadi sumber kehidupan bagi ribuan warga di sekitarnya, mata air adalah detak jantung alam jika tidak dijaga akan mengering maka mata air bukan lagi yang mengalir tapi air mata bagi generasi kehilangan sumber kehidupan. 

"Program pelestarian alam tidak hanya fokus terhadap penghijauan tetapi pengurangan polusi dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kelangsungan air bagi anak cucu kita," katanya. 

Ia menegaskan, persoalan air jangan dianggap enteng karena pemerintah sudah membuat regulasi yaitu Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air. 

Ia mengusulkan kepada Pemda Kuningan membuat peraturan tentang menjaga, memelihara mata air dan meminimalisir resiko terjadinya kekeringan serta ada upaya fisik yaitu pembuatan struktur perlindungan mata air dan penanaman vegetasi atau pohon-pohon di sekitar mata air. 

"Saya tahu perkembangan Kuningan karena membaca berita di media online punya akang, termasuk prestasi mahasiswa Fakultas Kehutanan Lingkungan Universitas Kuningan (FHL Uniku) berhasil memborong juara Lomba Lintas Alam Tingkat Nasional“Terra Quest Amazing Fun Trail 15 Km”2024, di Taman Hutan Raya Insinyur Juanda Dago, Kabupaten Bandung, wah ini prestasi luar biasa," katanya. 

Ia berharap mahasiswa Uniku dapat terus menambah motivasi untuk lebih aktif dalam mengikuti kegiatan kompetisi di luar kampus baik bagi mahasiswa maupun UKM lainnya karena jika mahasiswa dapat mengikuti sampai level internasional, maka bisa meningkatkan prestise non-akademik dan menambah point untuk akreditasi program studi. 

"Mari kita jaga Gunung Ciremai bukan hanya puncak tertinggi secara geografis tetapi simbol tertinggi dari kesadaran ekologis kita," ajaknya. 

Pewarta: deha. 

Diberdayakan oleh Blogger.