Uniku Gelar Festival Budaya Melepas Program PMM 2022



KUNINGAN,- Universitas Kuningan (Uniku) menggelar Festival Budaya dalam program pelepasan Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 2022 di Gedung Student Center (SC) Iman Hidayat Kampus I Uniku.


Dilansir dari Humas Uniku, Sabtu (28/2/2023) Wakil Rektor Uniku I sekaligus PIC Program PMM 2022, Anna Fitri Hindriana, menyebutkan, peserta PMM 2022 sebanyak 28 mahasiswa.

Dijelaskan, pelepasan mahasiswa inbound ini mengadakan Festival Budaya, Jum’at (27/1) menampilkan berbagai kebudayaan daerahnya masing-masing, diantaranya pakaian adat, tarian daerah dan lagu daerah.

“Tidak terasa kita sudah melepas lagi mahasiswa-mahasiswa PMM 2022 ini, mereka datang pada 21 September, kemudian diterima oleh Pak Rektor pada tanggal 22 September. Mereka melaksanakan pembelajaran program studi yang mereka pilih serta mengikuti kegiatan modul nusantara yang Dosennya yaitu Pak Munir,” katanya.

Mahasiswa inbound sudah tuntas mengikuti kegiatan pembelajaran maupun kegiatan modul nusantara yang terdiri dari Kebhinekaan, Refleksi, Inspirasi dan Kontribusi.

"Uniku tidak hanya sebagai perguruan tinggi penerima, tetapi juga pengirim. Dari total 67 mahasiswa Uniku yang mendaftar program PMM 2022, ada 57 mahasiswa dinyatakan lolos dan telah selesai mengikuti perkuliahan secara luring di 16 PT tujuan. Alhamdulilah sudah pulang semua,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Rektor Uniku, Dikdik Harjadi, menuturkan, adanya kegiatan PMM berlangsung bisa belajar banyak hal, terutama kebudayaan.

“Bukan hanya dari sisi keilmuan sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing, tapi ada juga pengalaman-pengalaman lain, terutama terkait masalah budaya sosial yang ada di Kabupaten Kuningan,” tuturnya.

Menurutnya, tentu akan banyak hal yang berbeda antara budaya dan juga kondisi sosial yang ada di Kabupaten Kuningan dengan tempat asal mahasiswa PMM.

“Perbedaan ini bukan menjadi sesuatu yang kemudian menjadikan kita menjadi berbeda, tapi tentu perbedaan ini menjadi sebuah kekayaan, sesuai dengan semangat mahasiswa yaitu kebhinekaan, walau berbeda budaya dan kondisi sosial tapi kita semua sama,” katanya.

Pewarta : deha.

Diberdayakan oleh Blogger.