Mapelija Gelar Syukuran Hari Jadi ke-204 Tahun Kabupaten Kuningan




KUNINGAN,- Kendati tanpa dihadiri pejabat dari Pemkab Kuningan, Peringatan Hari Jadi ke-204 Tahun Kabupaten Kuningan mendapat antusias dari masyarakat yang peduli terhadap sejarah Kabupaten Kuningan yang tergabung dalam Masyarakat Pencinta Lima Januari (Mapelija) di Saung Mang Sukun, Pasapen, Kuningan, Kamis (5/1/2023).

Masyarakat yang terdiri dari seniman, budayawan, pelajar, mahasiswa, komunitas Kelana Buana, Ampas, Lanthera, Gema Jabar Hejo, Pelestari Pusaka, Asosiasi Bedog Cepot dan Dewan Kebudayaan Kuningan itu nampak khusyuk mengikut prosesi syukuran Hari Jadi ke-204 Tahun Kabupaten Kuningan.

Salah satu anggota Mapelija dari Komunitas Lanthera, Dani Ramdani, menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang hadir dan mendukung acara tersebut.

“Saya berterima kasih kepada peserta yang hadir dan mendukung syukuran Hari Jadi ke-204 Tahun Kabupaten Kuningan. Semoga dengan adanya syukuran ini dapat membuka wawasan masyarakat Kabupaten Kuningan tentang pembentukan Wilayah Administratif Kabupaten Kuningan di Wilayah Keresidenan Cirebon,” katanya.

Senada dengan itu, tuan rumah kegiatan syukuran, Dany Andriawan yang juga bagian dari Mapelija mengungkapkan rasa syukur karena banyaknya orang yang peduli dengan sejarah.

“Alhamdulillah makin banyak orang yang peduli, makin tersosialisasikan bahwa 5 Januari adalah hari terbentuknya kesatuan wilayah Kabupaten Kuningan,” ungkapnya.

Sementara itu, Rohaniawan, Ki Pandita mengungkapkan sejarah bukanlah kekuasaan karena menentukan sejarah tidak bisa dilepaskan oleh siapa yang berkuasa. 

"Maka mereka yang menulis sejarah dengan mengungkapkan data dan fakta yang bisa menjadi ancaman bagi mereka yang sudah berkuasa," ujarnya.

Ki Pandita mengaku bangga dengan keberanian Kang Tendy yang berani mengungkapkan sejarah dan fakta yang valid di masa lalu tentang Kabupaten Kuningan.

Buku Sejarah

Berdasarkan data serta fakta agar masyarakat tidak diperbudak oleh data yang asal-asalan, Tendi, alumni ILC Program Victoria University of Wellington, penerima Beasiswa Unggulan Kemendikbud untuk program Doktoral Universitas Indonesia, menulis buku-buku sejarah.

Di antaranya berjudul “5 Januari, Hari Jadi Kabupaten Kuningan: Kumpulan Artikel Sejarah Kuningan” dan “Sejarah Hari Jadi Kuningan”.

Tendi menjelaskan, sebagai putra asli Kuningan, setidaknya pernah berbuat meskipun sedikit untuk Kuningan. Dalam konteks ini, karena dirinya adalah seorang akademisi yang bergerak dalam bidang sejarah dan budaya, maka ia baru bisa memberikan pandangan-pandangan baru dalam tulisan sejarah Kuningan.

“Niat saya menulis itu, sedari awal adalah memberi sumbangsih terhadap perkembangan Kuningan itu sendiri. Karena bagaimanapun, Kuningan itu adalah kabupaten yang kaya akan sejarah dan budaya,” katanya.

Namun sayangnya, imbuh Dosen Ilmu Sejarah di IAIN Syekh Nurjati Cirebon itu, geliat pengkajian dan perkembangan mengenai literasi dan studi sejarah dan budaya di daerah ini begitu minim. Malah di tengah kekosongan itu, muncul pihak-pihak yang justru membuat wawasan historis masyarakat semakin kabur.

Sebagai seorang akademisi yang berkutat di bidang sejarah, Tendi tetap belum menemukan bukti tertulis kalau tanggal 1 September adalah Hari Jadi Kuningan, namun kalau untuk Hari Jadi Kabupaten Kuningan, Tendi yakin sekali jika 5 Januari 1819 adalah momentum yang paling pas untuk itu.

Buku yang berjudul 5 Januari yang disusunnya, selain ingin menyebarkan wawasan dan pengetahuan ke tengah masyarakat bahwa Kabupaten Kuningan baru terbentuk sebagai satuan administratif yang seperti sekarang ini pada tanggal 5 Januari 1819.

Sebelumnya, wilayah-wilayah yang ada di kabupaten ini terpisah ke dalam beberapa daerah, yaitu Kaadipatian Kuningan, Katumenggungan Cikaso, Katumenggungan Luragung.

“Melalui buku ini pula saya ingin mengatakan kepada masyarakat Kuningan bahwa sejarah dan budaya daerah kita ini masih belum banyak dikaji orang, sehingga pengembangan dan pelestariannya berada dalam kondisi yang sangat memprihatikan,” ucapnya.

Diakhir obrolan, Tendi pun mengaku siap jika ada pihak-pihak yang mau berdiskusi secara akademis terkait keyakinannya bahwa Hari Jadi Kabupaten Kuningan adalah 5 Januari 1819. (*)
Diberdayakan oleh Blogger.