Pekan Depan MoU dengan LPM Cigugur Ditandatangani



KUNINGAN,- Memorandum of Understanding (MoU) atau Naskah Kerja Sama antara PAM Tirta Kamuning dengan LPM Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, tentang pemanfaatan sumber mata air, pekan depan sudah bisa tandatangani.

"Insya Allah malam ini draft MoU diselesaikan," kata Plt Direktur PAM Tirta Kamuning, Ukas Suharfaputra didampingi Kadiv Humas dan Pelayanan, Anto Riyanto, kepada kamangkaranews.com, di ruang kerjanya, Selasa (15/11/2022).

Menurutnya, ketika di dewan pengawas ia pernah meminta kepada direktur sebelumnya (Almarhum Deni Erlanda, red) agar MoU dipercepat apalagi terkait pelayanan kepada masyarakat, kalau bisa double speed. 

"Saya berharap paling tidak minggu depan MoU itu sudah clear, sekarang masih ada yang harus dibicarakan, mudah-mudahan segera ditandatangani dan Pak Anto sudah bergerak cepat menyiapkan draftnya, tinggal redaksinya saja," katanya.

Terkait dilanjutkannya pendaftaran sambungan rumah untuk MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) 2023 yang biaya pemasangannya sangat murah, ia berharap program itu dapat dimanfaatkan masyarakat.

Ia pun berpesan agar masyarakat bersabar karena disesuaikan dengan kapasitas pelayanan terutama sumber dan debit airnya.

"Itu kan harus singkron antara demand and supply atau permintaan dan pelayanan, saya pikir target per tahun 1000 sambungan baru harus bertahap dan konstan," sebutnya.

Kendati demikian, ke depan harus ada perbaikan jaringan infrastuktur termasuk pipa dan adanya road map serta membuka sumber-sumber air yang baru.

"Sebagai Plt Direktur mudah-mudahan saya bisa memberikan nilai tambah bagi PAM Tirta Kamuning juga masyarakat dengan adanya semangat kebersamaan," harapnya.

Tentang adanya permintaan masyarakat yang menghuni komplek perumahan baru agar ada jaringan atau sambungan air dari PAM Tirta Kamuning, ia akan mengkaji dulu karena menyangkut sumber mata air.

"Kemarin kita sudah menyelesaikan sambungan air ke komplek Pesona Ancaran dan hal itu atas saran dari Pak Plt Direktur agar secepatnya memberikan pelayanan kepada masyarakat," kata Anto Riyanto, menambahkan.

Kalau MBR, lanjut Anto, sudah ada sejak 2010 dan 50 persen pelanggan PAM Tirta Kamuning adalah program MBR.

MBR merupakan program dari pemerintah pusat target 10 juta sambungan yang dibagi ke seluruh daerah di Indonesia, sesuai RPJMN 2024.

"Biaya pemasangan baru MBR Rp250.000 sesuai ketentuan yang sudah diatur Kementerian PUPR Dirjen Cipta Karya dan masyarakat diharapkan bersabar serta mengikuti proses yang ada," pungkasnya.

Berita terkait :
https://www.kamangkaranews.com/2022/11/mou-pam-tirta-kamuning-dengan-lpm_8.html?m=1


Pewarta : deha.

Diberdayakan oleh Blogger.