Karut Marut Lomba Vlog, Muncul Petisi Ganti Kadisporapar Kuningan




KUNINGAN (KN),- Pasca  pemberitaan di kamangkaranews.com edisi Selasa (30/8/2022) berjudul Panitia Lomba Vlog Disporapar Disinyalir "Ada Main", Tiga Pemenang Mengundurkan Diri, kini muncul Petisi Ganti Kadisporapar Kabupaten Kuningan, Minggu (11/9/2022).

Petisi tersebut dibuat Baris Paninggar Institut yang di dalamnya terdapat pernyataan dari salah seorang pengurus Dewan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Deri Akbar.

Ia meragukan kapasitas Kadisporapar Kuningan, Toto Toharudin, bisa membawa pariwisata Kuningan lebih dikenal, apalagi meningkatkan prestasi olahraga dan kepemudaan di Kuningan.

"Selama ini kepemimpinan Toto Toharudin, Disporapar Kuningan tidak punya program konkret untuk menunjang tugas dan fungsi kedinasannya," ujarnya.

Menurutnya, bagaimana mau serius menangani pariwisata di Kuningan kalau hal ini saja hanya dibuat untuk main-main.

"Belum lagi ketika bicara anggaran Disporapar hanya membuang anggaran saja untuk mengikuti permainan kepala dinas," lanjut Deri.

Dicontohkan, salah satu permasalahan terakhir yang ramai diperbincangkan yaitu Lomba Vlog Destinasi Wisata yang ada diinisiasi Bidang Pemasaran.

Lomba vlog itu sempat membuat para peserta mundur usai penentuan pemenang yang dianggap tidak fair dan tidak profesional.

"Hanya bualan saja, temanya saja selangit, yakni 'Pesona Kuningan Maju Berinovasi', namun realisasinya bukan inovasi, bahkan hanya jadi bahan ejekan para pesertanya sendiri," katanya.

Ia mengaku mengetahui pernyataan Kadisporapar ketika melakukan konferensi pers bersama sejumlah awak media menghadapi event Rampes yang dilaksanakan Selasa (6/9) kemarin.

"Di tengah pemaparan agenda Rampes, tega-teganya Kadisporapar mengatakan bahwa lomba vlog hanya untuk cek ombak keberadaan para vlogger Kuningan," kata Deri mengutip ucapan Kadisporapar.

Pernyataan itu, sebut Deri, jelas merupakan  pelecehan untuk para seniman vlog. Di saat para vlogger telah memaksimalkan kemampuan membuat karyanya, malah penyelenggara lomba mengatakan itu hanya test ombak.

"Sekali lagi, ucapan Kadisporapar tentang test ombak berarti memandang kecil para peserta yang sudah capek-capek bikin video. Kalau hanya buat test ombak ya jangan begitu caranya," ketus Deri.

Ia menilai sikap Kadisporapar perlu dijadikan bahan evaluasi bagi Bupati Kuningan dalam memilih kepala OPD, apalagi saat ini sudah dibentuk tim evaluasi.

"Sebagai anggota Dewan Kebudayaan Kuningan, saya merasa prihatin dengan pernyataan Toto bahkan menurut saya ini penghinaan untuk seniman audio visual di Kuningan," tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, tiga orang pemenang yang menempati Juara II, IV dan V 'Lomba Vlog Pesona Kuningan Maju Berinovasi Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata 2022', tidak akan mengambil hadiah dan membatalkan hasil karyanya.

Pewarta : deha


Diberdayakan oleh Blogger.