Kades Gunungkeling Berharap Pemda Kuningan Segera Perbaiki Jalan Rusak



KUNINGAN (KN),- Kepala Desa Gunungkeling, Kecamatan Cigugur, Agus Alamsyah, berharap, Pemda Kuningan segera memperbaiki kerusakan jalan poros desa/kecamatan yang menghubungkan Gunungkeling - Desa Ragawacana, Kecamatan Kramatmulya.
 
“Kerusakan jalan yang panjangnya sekira 700 meter itu sebenarnya sudah lama sehingga dapat mengganggu akses perekonomian masyarakat,” kata Agus kepada kamangkaranews.com, Rabu (11/5/2022).
 
Jika biaya perbaikan jalan tersebut bersumber dari Dana Desa, menurutnya tidak mungkin dilakukan karena sudah banyak dikurangi untuk BLT Desa 40 persen.   
 
Pemerintah desa menerima anggaran dari pusat sudah ditentukan dengan adanya Perpres 104 Tahun 2021, terdiri dari 40 persen BLT Desa, 20 persen Ketahanan Pangan dan 8 persen Covid-19.
 
“Sisa anggaran 30 persen digunakan untuk pemberian tambahan makanan balita dan ibu hamil, itu sudah habis, makanya untuk fisik tidak ada sama sekali,” katanya.
 
Kendati dirasakan berat, dalam situasi saat ini pemerintah pusat wajar mengeluarkan kewenangan BLT Desa 40 persen untuk persiapan penanganan Covid-19 karena pandemi belum mereda.
 
Tetapi pemerintah pusat sebenarnya punya pendamping bisa mengecek mana desa mandiri, desa berkembang dan desa maju.        
 
“Kerusakan jalan poros desa sudah parah harus dihotmik ulang secara total bukan ditambal disebabkan kerusakan yang terlalu lama,” katanya.
 
Ia sudah mengusulkan ke Pemda Kuningan, apakah karena adanya refocusing anggaran atau karena alasan politik tetapi dirinya optimis Pemda Kuningan punya anggaran untuk perbaikan jalan itu.
 
“Sekarang zamannya politik, mana yang dekat itu yang diberi, padahal kesampingkan dulu kepentingan politik tetapi utamakan masyarakat,” katanya.
 
Selain jalan poros desa, kerusakan infrastruktur lainnya yaitu TPT dengan ketinggian sekitar 6 meter dan drainase sepanjang 50 meter di jalan nasional karena sudah lama tidak ada perawatan atau perbaikan.
 
“Termasuk tiga gorong-gorong mampet, akhirnya air meluap ke lapangan bola dan lingkungan pemukiman penduduk,” katanya.
 
Pewarta : deha

Diberdayakan oleh Blogger.