Anggota Fraksi Gerindra DPRD “Angkat Bicara” Anggaran Taman Kota


KUNINGAN (KN),- Belum dipasangannya plat kiri dan kanan pagar jembatan penyeberangan dan food court di Taman Kota disebabkan keterbatasan anggaran, mendapat tanggapan dari anggota Fraksi Gerindra DPRD Kuningan, Sri Laelasari, Senin (21/2/2022) sore.
 
Berita terkait :
www.kamangkaranews.com/2022/02/pagar-jembatan-penyeberangan-tamkot-dan.html
 
Kepada kamangkaranews.com, Sri mengatakan, kalau benar keterbatasan anggaran berarti ketidaksiapan pemerintah karena segala bentuk kegiatan pembangunan sudah disusun dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) yang disahkan DPRD.
 
Menurutnya, RKA merupakan dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi rencana pendapatan, rencana belanja program dan kegiatan SKPD serta rencana pembiayaan sebagai dasar penyusunan APBD.
 
Disebutkan, penataan Taman Kota bersumber dari APBD Provinsi Jawa Barat Rp23,3 Miliar. Selain itu pula APBD Kuningan TA 2020 untuk renovasi fasilitas Masjid Sy’iarul Islam Rp500 juta.
 
“Penataan Taman Kota belum 6 bulan masih tanggung jawab pihak rekanan atau kontraktor. Kalau alasan refocusing anggaran karena pandemi Covid-19 itu tidak tepat,” kata anggota Komisi III DPRD itu di kediamannya.
 
Terkecuali, imbuhnya, jika anggaran pemasangan flat kiri dan kanan pagar jembatan penyeberangan tidak tercantum dalam anggaran biaya penataan Taman Kota, kemungkinan akan dilakukan evaluasi.
 
“Karena dalam program pembangunan infrastruktur ada masa evaluasi, mungkin pemerintah akan mengusulkan penambahan anggaran setelah dilakukan evaluasi,” katanya.
 
Menyikapi usulan warga masyarakat agar pagar jembatan penyeberangan dan food court ditutupi papan reklame oleh pihak swasta, dengan kata lain disewakan, ia tidak setuju.
 
“Meskipun nantinya bisa menghasilkan pemasukan bagi PAD dari pajak reklame tetapi dilihat estetikanya tidak tepat. Kenapa bukan untuk mempromosikan produk khas Kuningan atau visualisasi keindahan alam Kuningan ?,” tanya dia.
 
Produk khas Kabupaten Kuningan, terutama yang dihasilkan oleh UMKM perlu didorong promosinya. Misalnya ada Batik Kuningan maupun Kopi Kuningan dan produk lainnya yang bisa mendongkrak penjualan para UMKM.
 
“Atau bisa juga penutup pagar itu adalah lukisan Gunung Ciremai dengan berbagai keindahan alam yang menjadi destinasi wisata dan spirit Visi Kuningan MAJU (Ma’mur, Agamis, Pinunjul) Berbasis Desa 2023,” katanya.
 
Pada kesempatan itu, ia berharap kepada warga masyarakat jika ingin buang air sebaiknya ke toilet umum di lantai dasar food court, jangan sampai setelah turun dari tangga jembatan yang ada di halaman Masjid Syi'arul Islam ketika ingin buang air malah ke toilet Masjid.
 
“Hal itu dapat mengganggu kenyamanan orang yang akan melaksanakan Shalat di Masjid Syi'arul Islam,” pungkasnya.
 
Pewarta : deha  
Diberdayakan oleh Blogger.