Pemdes Cipedes Bersama Komunitas Serlok Bantaran Tanam 1000 Pohon


KUNINGAN (KN),- Pemerintah Desa Cipedes, Kecamatan Ciniru, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, bersama komunitas Serlok Bantaran dan penggiat lingkungan melaksanakan kegiatan Gerakan Menanam 1000 Pohon di Curug Dengdeng, Desa Cipedes, Minggu (19/12/2021).
 
Kepala Desa Cipedes, A. Rusdiana, mengatakan, tiga tahun Cipedes mengalami kekeringan dan ironisnya desa di tengah hutan tapi tidak ada air. 

Untuk mendapatkan air, imbuhnya, Desa Cipedes terpaksa meminta ke Desa Pinara dengan menyambung pipa sepanjang 12 kilometer.
 
“Itu bukan kegembiraan tapi kesedihan, kenapa harus minta air dari jauh sedangkan kami punya hutan hampir 400 hektar dari luas wilayah 911 hektar,” katanya.           
 
Dikatakan, dulu orang tua menanam pohon dengan bahasa menyindir tapi kenapa sekarang hal itu itu tidak dilestarikan untuk kepentingan anak cucu.
 
“Tradisi itu kita kembangkan di sini, Insya Allah hingga 2025 kita alokasikan di APBDes akan menanam pohon seluas 150 hektar karena di Cipedes punya lahan tidur dan kritis untuk ditanami jenis pohon baheula (zaman dulu),” katanya.
 
Kegiatan ini, terselenggara berkat kerja sama dengan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jabar, Bupati Kuningan, Kodim 0615 dan Polres Kuningan beserta jajaran, Perhutani, Bank Kuningan dan BEM FH Uniku serta Ikatan Penyuluh Kehutanan Indonesia (IPKINDO).
 
Kemudian Camat Ciniru, Pemdes Cipedes, Karang Taruna Raksa Bumi, Komunitas Lingkungan seperti Serlok Bantaran dari Bandung dan masyarakat Cipedes serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
 
“Oh iya, di sini juga hadir anggota DPRD Kuningan dari Fraksi Gerindra, Ibu Sri Laelasari, meskipun kita berbeda partai tapi ia sangat peduli terhadap pelestarian alam dan hutan,” katanya.
 
Hal ini, lanjutnya, sesuai dengan tema ‘Menanam Demi Air dan Oksigen di Masa Depan dan sub tema ‘Menguak Tradisi Membangun Kolaborasi’.
 
“Mari kita jaga dan lestarikan hutan di Desa Cipedes,” katanya. 

 
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Wawan Setiawan, menyampaikan  pesan Bupati Kuningan, setelah lahan ditanami pohon agar dipelihara dan dirawat.
 
“Kalau ada pohon mati segera diganti dan kegiatan penanaman pohon jangan hanya sebatas seremonial tapi harus dibudayakan,” harapnya.
 
Ia menjelaskan, menurut teori satu pohon satu hari bisa menghasilkan kurang lebih 1,2 kilogram oksigen, sedangkan satu orang per hari membutuhkan 0,5 kilogram oksigen. Artinya satu pohon bisa menyelamatkan dua nyawa orang
 
Jadi kalau 1000 pohon ditanam di sini, menyelamatkan 2000 nyawa manusia.
 
“Mudahan-mudahan semua yang ditanam di sini bisa tumbuh dengan baik, subur dan menghasilkan oksigen sehinga bermanfaat untuk kita semua termasuk makhluk lainnya,” katanya.
 
Dengan adanya kegiatan penanaman pohon secara berkolaborasi akan dapat mempercepat program tersebut. Bahkan Kades Cipedes akan melakukan penanaman pohon setiap bulan.        
 
“Kalau kemarau janganlah nanti tidak ada air kemudian pohonnya mati tapi sekarang masih musim hujan dan jika dilihat topografi lahan ini bukan untuk diproduksi tapi resapan atau konservasi,” pungkasnya.
 
Pewarta : deha

Diberdayakan oleh Blogger.