Selayang Pandang Keprihatinan Pembinaan Olahraga di Kabupaten Kuningan


Oleh : Jaka Chaerul, S.Sos

 

KABUPATEN Kuningan, Jawa Barat, selain memiliki potensi wisata alam juga banyak memiliki potensi atlet-atlet berbakat dari berbagai cabang olahraga (cabor).

 

Namun sayang beberapa cabor yang banyak diminati dan digemari oleh masyarakat dan anak-anak muda kurang dikembangkan oleh para pengurus pada cabor tersebut.

 

Hanya beberapa cabor yang konsisten dan rutin melakukan pembinaan terhadap para atletnya, diantaranya atletik, taekwondo, silat dan beberapa cabor lainnya.

 

Cabor yang pernah mengangkat nama baik Kabupaten Kuningan yaitu sepakbola menjuarai Piala Pemuda tahun 1985 dan Juara Divisi II Jawa Barat tahun 1986, sehingga mewakili Jabar untuk tingkat Nasional.

 

Kendati sarana dan prasarana yang serba terbatas, dengan modal semangat dan adanya kompetisi antar club setiap tahun serta pembinaan pemain yang rutin dilakukan oleh PESIK mulai tingkat Jaornas 15 tahun, Suratin 17 tahun dan Divisi II untuk seniornya.

 

Saat itu lapangan stadion rumputnya berwarna coklat tidak terurus namun karena ada target ikut kompetisi antar club PESIK jalan, sehingga club serius melakukan program latihan sesuai target ikut kompetisi PESIK yang digelar setiap tahun.

 

Sekarang seharusnya PESIK semakin menggeliat karena Pemkab Kuningan telah membangun stadion yang cukup prepresentatif untuk dijadikan sarana kompetisi maupun pertandingan.

 

Namun apa yang terjadi, apalagi adanya pandemi Corona, jangankan bicara untuk kompetisi, sekedar rapat saja untuk membahas program kerja cabor sepakbola dan futsal yang merupakan tanggung jawab Askab tidak dilakukan.

 

Lalu mau maju dan berprestasinya darimana ?.

 

Penulis merasa kecewa dan sangat prihatin, ternyata apa yang diharapkan tidak sesuai dengan komitmen yang dibuat dan dijanjikan.

 

Dengan melihat dan memperhatikan kondisinya seperti ini, maka harapan Pesik kedepan tidak akan jauh seperti kepengurusan sebelumnya.

 

Dengan segala hormat dan mohon kepada KONI Kabupaten Kuningan sebagai induk organisasi yang diberikan tugas dan tanggung jawab memajukan berbagai cabang olahraga di Kuningan.

 

KONI untuk dapat melakukan pembinaan dan bahkan program kompetisi masing-masing cabor. Kepada pengurus cabor, tolong ajari dan berikan tugas dan fungsinya agar club-club cabor menggeliat untuk melakukan program latihan dan pembinaan.

 

Semua itu karena ada tujuan ikut kompetisi sehingga atlet semua cabor semangat berlatih meningkatkan kemampuannya karena olahraga tanpa sarana dan latihan tidak akan maju dan berprestasi.

 

Apalagi sekarang semua kabupaten kota di Jabar sedang giat-giatnya melakukan program pelatihan untuk menghadapi Babak Kualifikasi (BK) Porda yang merupakan hajat olahraganya Jabar dalam even Porda.

 

Karena hanya juara dan tuan rumah yang ikut Babak Penyisihan (BP) Porda tapi yang lainnya harus melalui BK sehingga semua cabor yang akan ikut BK Porda sekarang sedang giat melakukan program pelatihan dan pembentukan tim.

 

Cabor yang sudah dipersiapkan diantaranya, sepak bola dan futsal, mulai Januari sudah melakukan seleksi dan program pembentukan tim, baik putra maupun putri.

 

Namun sangat prihatin, seharusnya KONI mengundang cabor yang akan ikut BK Porda dan dinyatakan kesiapannya, baik yang menyangkut program latihan maupun anggarannya.

 

Mengikuti Porda Jabar merupakan hajatnya Kabupaten Kuningan, maka KONI harus bertanggung jawab jangan duduk manis saja. Bagaimana mau mempertahankan 10 besar kalau hanya dengan angan-angan dan lamunan, jangan mengandalkan kepada cabor dan ketua cabornya saja.

 

KONI wajib hukumnya menggalang semua cabor termasuk anggaran agar semangat dan punya rasa tanggung jawab.

 

Mohon maaf semua ini penulis ungkapkan sebagai bentuk keprihatinan tidak adanya dan kurangnya perhatian KONI Kabupaten Kuningan terhadap cabor yang menjadi binaannya.

 

Penulis mengingatkan kepada Ketua Askab yang baru bertugas, Anda memajukan cabor sepak bola dan futsal yang ada di bawah Askab, jangan biarkan cabor ini sama nasibnya seperti dulu, mana komitmennya, ayo buktikan tidak ada alasan karena sibuk dengan jabatan dalam organisasi.

 

Menjadi pengurus yang mau masuk harus tahu dan mengerti dulu syarat berorganisasi harus siap mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran. Bagi ketua harus siap mengorbankan materi agar organisasi bisa jalan dan berkembang.

 

Begitu juga KONI harus mampu memfasilitasi berbagai program kegiatan dan anggaran masing-masing cabor agar semuanya aktif, jangan hanya jadi penonton tetapi harus mampu menggerakkan semua aktivitas cabor melaksanakan berbagai program kegiatan dan kompetisi supaya maju dan berprestasi.

 

Jangan sampai menghadapi BK Porda yang merupakan hajatnya Kabupaten Kuningan, KONI diam saja tidak ada perhatian sama sekali terutama untuk membantu pembiayaan berbagai kebutuhan yang harus dikeluarkan dalam persiapan pembentukan tim yang akan diikutsertakan dalam BK Porda.

 

Demikian selayang pandang dan rasa prihatin atas kondisi ini, bukannya bertambah baik tapi menurut penulis justru semakin memprihatinkan, semoga menjadi bahan instropeksi dan mawas diri sehingga kedepan ada perubahan yang lebih baik meningkatkan prestasi olahraga di Kabupaten Kuningan bisa dibanggakan.

 

Tulisan ini merupakan ungkapan keprihatinan, bukan menyalahkan maupun menjelekan tapi sekedar koreksi untuk membangun semangat dan tanggung jawab sesuai dengan tupoksinya, sehingga kedepan Kuningan akan semakin baik dan maju olahraganya.

 

Tidak ada yang sulit untuk berbuat sepanjang ada kemauan, Insya Allah ada jalan, sekarang pembuktian Askab, ayo kerja dan berbuat. Di pundakmu ada tanggung jawab yang harus dibuktikan yaitu membangun Kuningan melalui sepakbola sesuai visi yang disampaikan ketika pemilihan Ketua Askab.

 

*) Penulis : Penggiat dan mantan atlet sepakbola PESIK Kuningan


Diberdayakan oleh Blogger.