Bamsoet Lantik Empat Anggota MPR RI Pergantian Antar Waktu
JAKARTA (KN),-
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo melantik empat anggota MPR RI Pergantian Antar
Waktu (PAW) di komplek MPR RI, Jakarta, Kamis (2/4/20).
Mereka
terdiri dari Irmadi Lubis (Fraksi PDI-Perjuangan dari daerah pemilihan Sumatera
Utara I), Tuti N. Roosdiono (Fraksi PDI-Perjuangan dari daerah pemilihan Jawa
Tengah I), Julie Sutrisno (Fraksi Partai Nasdem dari daerah pemilihan Nusa
Tenggara Timur I) dan Matheus Stefi Pasimanjeku (Kelompok DPD dari Provinsi
Maluku Utara).
"Kami
mengajak kepada seluruh anggota MPR RI untuk terus bekerja secara produktif
meskipun terdapat beberapa keterbatasan yang ditimbulkan oleh situasi pandemi
Corona saat ini. Semoga tugas dan kewenangan konstitusional Majelis tetap
dijalankan dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh tanggung jawab," ujar
Bamsoet.
Ia menjelaskan,
MPR RI merupakan lembaga negara pengawal ideologi bangsa. Melalui kegiatan
pemasyarakatan Empat Pilar, MPR RI terus berusaha menumbuhkan keyakinan dan
kesadaran bahwa Pancasila, UUD Negara RI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal
Ika merupakan acuan yang sepatutnya menginsipirasi seluruh pengaturan kehidupan
berbangsa dan bernegara.
"Guna
memastikan nilai-nilai luhur bangsa hadir di tengah perjuangan masyarakat
menghadapi pandemi Covid-19, MPR RI telah mengadakan berbagai kegiatan, salah
satunya 'MPR RI Peduli – Fight Corona' pada 23 Maret 2020,” kata Wakil Ketua
Umum Pemuda Pancasila ini.
MPR RI
bersama BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) telah menggagas aksi
solidaritas gotong royong Pancasila untuk menggugah rasa kebangsaan dan
kebersamaan sesama anak bangsa dalam bentuk 'Gerakan Empat Pilar Berbagi Pulsa'
sebagai salah satu upaya mewujudkan jaring pengaman sosial ekonomi masyarakat
kecil, khususnya pengemudi ojek online.
Kedua upaya
tersebut, lanjut Wakil Ketua Umum SOKSI ini, merupakan salah satu wujud nyata
MPR RI dalam mengimplementasikan nilai-nilai Empat Pilar dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Jumlah yang
kecil ini diharapkan dapat dikapitalisasi menjadi kekuatan sosial yang luar
biasa, memotivasi sesama anak bangsa untuk meningkatkan solidaritas, saling
membantu, dan bergotong royong untuk melewati situasi pandemi ini.
MPR RI juga
mengharapkan lembaga negara dan kementerian lain untuk melakukan hal yang sama
sehingga dampaknya dapat semakin dirasakan oleh masyarakat secara lebih luas.
“Saya juga
sangat mengharapkan masing-masing anggota MPR RI juga dapat meneruskan berbagai
upaya yang sudah dilakukan MPR RI. Anggota MPR RI harus mendekat pada rakyat di
lingkungannya masing-masing dan menjadi agen perubahan dengan terus
mengimplementasikan nilai-nilai Empat Pilar dalam kehidupan sehari-hari,"
papar Bamsoet.
Lebih jauh,
Ketua DPR RI periode 2014-2019 ini mengingatkan seluruh elemen bangsa untuk
bersatu dalam menghadapi pandemi virus Covid-19.
MPR RI
secara rutin telah melakukan berbagai upaya pencegahan penyebaran virus
Covid-19 tersebut dengan terus mendorong pemerintah pusat, pemerintah daerah,
masyarakat, bahkan pihak-pihak di tingkat global seperti negara G-20 dan World
Health Organization (WHO) untuk terus bekerja maksimal menanggulangi situasi
pandemi ini.
"Terhadap
kebijakan pemerintah dengan memilih Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB),
MPR RI memberikan dukungan dan meminta agar penerapannya lebih tegas, disiplin,
dan efektif. Pilihan kebijakan ini harus fokus pada masalah pokoknya, yaitu
mitigasi pandemi Covid-19 itu sendiri," kata Bamsoet.
Wakil Ketua
Umum KADIN Indonesia ini menerangkan, pencegahan Covid-19 harus dilakukan
secara ketat dengan penanganan korban harus memadai. Selain itu, implikasi
langsung pada penurunan pendapatan masyarakat yang terpapar harus segera
dikompensasi.
Urgensi
stimulus ekonomi dalam rangka memitigasi pandemi sangat tinggi mengingat
semakin lama penanganan dilakukan, semakin parah kerusakan ekonomi yang
ditimbulkan.
"Hal
lain yang tidak kalah penting adalah seluruh kebijakan yang ditujukan untuk
memotong mata rantai penyebaran Covid-19 harus tetap memastikan kepentingan
masyarakat. Terutama kepentingan logistik dan pangan agar tetap tersedia,
sehingga tidak menimbulkan keresahan di masyarakat yang dapat menyebabkan
kepanikan," pungkas Bamsoet. (*)
Post a Comment