Sebelas Pasien Suspect Corona Sembuh, Bupati Tegal Minta Warganya Tak Mudik



SLAWI (KN),- Sebelas orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) suspect Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19 asal Kabupaten Tegal yang dirawat di sejumlah rumah sakit di Kabupaten Tegal dan Kota Tegal dinyatakan sembuh serta diperbolehkan pulang.

Sementara untuk mengurangi potensi penularan virus Corona di wilayahnya, Bupati Tegal, Umi Azizah minta agar warganya di perantauan menunda kepulangan sampai wabah Covid-19 ini bisa dikendalikan. Himbauan ini disampaikan dalam siaran persnya hari Jumat (27/3) sore tadi di ruang Media Center Covid-19 Kabupaten Tegal.

Sejauh ini tidak ditemukan pasien terkonfirmasi positif terinfeksi Covid-19 di Kabupaten Tegal, bahkan ada trend jumlah PDP sembuh yang terus meningkat. Umi pun berharap tidak ada satu pun warganya yang tertular virus mematikan ini.

“Bertambahnya pasien sembuh ini patut kita syukuri sekaligus kita dukung bersama agar potensi penularan virus antar manusia ini bisa kita tekan, kita potong mata rantai penyebarannya dengan mengkarantina diri bersama anggora keluarganya tinggal di rumah, tidak berpergian ke luar rumah jika memang tidak ada kepentingan yang mendesak,” katanya.

Umi mengakui, pendekatan karantina diri merupakan pilihan sulit yang tidak bisa dihindari.

“Saya bisa merasakan jika ini tidak mudah, maju kena, mundur kena. Tapi opsi inilah yang paling rasional untuk mencegah penyebaran virus Corona agar tidak berkembang menjadi pandemik,” ungkapnya.

Melihat catatan sebelumnya, hampir seluruh PDP yang dirawat memiliki riwayat perjalanan dari daerah terjangkit, termasuk dari luar negeri. Sehingga dirinya pun meminta kerelaan warganya diperantauan tidak mudik. Umi menegaskan, keberhasilan usaha melawan Corona terletak pada kesediaan warganya untuk berjuang, berperang menahan diri tidak keluar rumah dan tidak mudik atau pulang ke kampung halaman.

“Patuhi anjuran pemerintah dan bantu saudara-saudara kita para dokter, perawat, dan seluruh petugas di lini terdepan yang sedang berperang melawan virus, memeriksa kesehatan dan menyembuhkan pasien yang sakit dimana itu beresiko tinggi. Mereka juga punya keluarga, punya rasa lelah dan harapan agar ini semua cepat berlalu. Mari kita bantu selamatkan mereka dengan tetap tinggal di rumah,” pintanya.

Sejalan dengan upaya tersebut dan melihat perkembangan situasi yang ada, maka pihaknya pun memperpanjang masa belajar mandiri di rumah bagi para pelajar sampai dengan nanti masuk kembali tanggal 14 April 2020.

“Selama masa belajar mandiri di rumah tersebut, seluruh komunikasi dan distribusi tugas akan dilakukan daring atau online. Saya pun sudah minta agar mereka tidak dibebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan sekolah,” katanya.

Umi mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang berupaya menterjemahkan sejumlah kebijakan pemerintah pusat dan provinsi baik itu dalam konteks membangun ketahanan pangan, membangun jaring pengaman sosial maupun relaksasi finansial di sektor UMKM dan ekonomi mikro lainnya agar bisa segera dirasakan manfaatnya oleh warga masyarakat Kabupaten Tegal.

“Salah satunya adalah pemberian santunan kepada ahli waris korban meninggal akibat terinfeksi Covid-19 dan bantuan beras bagi keluarga Orang Dalam Pemantauan yang sedang menjalani masa karantina,” terangnya.

Sementara Juru Bicara Penanggulangan Wabah Covid-19 Pemkab Tegal, Joko Wantoro, menyebutkan, pihaknya mencatat jumlah PDP warga Kabupaten Tegal yang sedang dirawat di rumah sakit saat ini ada 22 orang, sehingga total akumulasinya menjadi 33 orang, termasuk di dalamnya 11 orang yang sudah membaik dan diperbolehkan pulang. 

"Adapun status Orang Dalam Pantauan (ODP) jumlahnya terus bertambah, kini mencapai 245 orang," katanya.

Pewarta : SR
Editor : deha

Diberdayakan oleh Blogger.