Bupati Pekalongan Tegaskan Tahun 2020 Seluruh OPD Wajib Berinovasi
KAJEN (KN),-
Selama empat tahun, inovasi pelayanan publik di Kabupaten Pekalongan di seluruh
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dinilai masih rendah. Terbukti, dari 72 OPD
yang ada di Kabupaten Pekalongan hanya 16 diantaranya yang telah berinovasi
untuk mempermudah pelayan publik. Sedangkan dari 16 OPD tersebut, sebagian
besar di bidang pelayanan kesehatan.
Demikian
disampaikan Bupati Pekalongan saat melaunching dan membuka Workshop
Kompetensi Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Kabupaten Pekalongan, di Aula
Lantai I Setda Kabupaten Pekalongan, Kamis (23/1/2020) siang.
Bupati
Pekalongan, Asip Kholbihi menjelaskan, padahal di sejumlah kabupaten, inovasi
yang dilakukan juga soal kesehatan. Dengan demikian, persaingannya menjadi
ketat sehingga diharapkan tahun 2020 semua OPD harus bisa berinovasi.
''Seluruh
OPD harus bisa melakukan inovasi dalam pelayanan publik. Percuma saja kalau
tidak bisa karena kita sudah menaikkan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP)
sebanyak 150 persen,' 'ujar Bupati kepada jajaran OPD yang mengikuti workshop
kompetisi inovasi pelayanan publik.
Bupati
memiliki angan-angan, dengan meningkatkan TPP cukup tinggi, maka rekan-rekan di
OPD bisa berinovasi. Namun realisasinya, mereka hanya menjalankan tugas
sehari-hari tanpa mau menambah performa kinerjanya. Kalau menurut bahasa
Presiden RI, mereka bekerja menggunakan sistem linier dan hal inilah kunci
daripada ketidakmajuan.
Selanjutnya
Bupati Asip Kholbihi menjelaskan, jika berbicara masalah inovasi Kabupaten
Pekalongan memang belum bisa berbicara banyak. Padahal era sekarang merupakan
era inovasi dan bangsa yang cepat dan inovatif bakal memenangkan pertarungan di
era global. Kunci dari semua itu karena soal kemauan, bukan hanya kemampuan.
"Orang yang
mampu berinovasi cukup banyak, namun yang berkemauan sedikit sehingga tahun
2020 memerintah kepada seluruh OPD bisa menjalankan inovasi soal pelayanan
publik,” tegas Bupati.
Kata Bupati,
jangan takut soal hasil inovasinya itu jelek atau lainnya, namun yang penting
berusaha lebih dahulu. Soal kekurangan ke depannya masih diperbaiki karena yang
utama bagaimana bisa menciptakan inovasi untuk kenyamanan dalam melayani publik
atau masyarakat.
Bupati
mencontohkan daerah Brebes, tahun 2019 berada di top 45 Indonesia soal
berinovasi. Padahal, keberadaannya lebih dahulu Kabupaten Pekalongan yang kini
baru menduduki peringkat 20 di Jawa tengah.
''Mudah-mudahan
dengan pelaksanaan workshop kompetisi inovasi dengan mendatangkan narasumber
yang handal, inovasi di Kabupaten Pekalongan semakin banyak dan bisa melayani
masyarakat dengan baik,'' harapnya.
Pewarta : slam.
S.U
Editor :
deha
Post a Comment