Diskusi MPR RI-PBNU Benahi Ketatanegaraan




JAKARTA (KN),- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, mengaku senang silaturahim kebangsaan MPR RI dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) karena menghasilkan diskusi menarik. 

Hal itu disampaikan usai memimpin rombongan MPR RI menjalin silaturahim kebangsaan di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (27/11/2019). 

Dari mulai dukungan pengurus PBNU terkait perlunya amandemen UUD NRI 1945 untuk menghadirkan kembali Pokok-Pokok Haluan Negara, hingga pembenahan dan penyempurnaan sistem ketatanegaraan menyangkut dihadirkan kembali Utusan Golongan dalam lembaga legislatif. 

Kandidat Ketua Umum Partai Golkar 2019-2024 ini mengatakan, diskusi juga menyasar kondisi sosial dan ekonomi bangsa Indonesia. Khususnya keberadaan Pasal 33 UUD NRI 1945 yang perlu diperkuat agar Indonesia bisa berdikari di bidang ekonomi. 

“Saya sejalan dengan PBNU yang menilai permasalahan toleransi di Indonesia sebetulnya sudah selesai. Sejak dahulu Bangsa Indonesia terbukti dengan jiwa toleran yang luar biasa,” katanya. 

Keberagaman suku, agama, ras dan golongan, Indonesia hingga kini terbukti tetap gagah berdiri tegak di tengah bangsa-bangsa dunia lain yang tercerai berai. 

Permasalahan utama bangsa saat ini sebagaimana disampaikan PBNU adalah masih lebarnya jurang ketimpangan sosial dan kemiskinan, hukum yang belum tegak, keadilan masyarakat yang ternodai, hingga sumber daya alam yang dikuasai segelintir pihak. 

“Konsentrasi PBNU kepada masalah ekonomi melengkapi kiprah PBNU yang telah menjadi penyangga perdamaian, persatuan dan kesatuan Indonesia,” kata Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini. 

Bamsoet menyebutkan, berdasarkan survei Alvara Research Center, jumlah penduduk Indonesia yang berafiliasi ke Nahdlatul Ulama (NU) pada akhir 2016 mencapai 79 juta jiwa. 

“Bukan hanya jumlahnya yang besar, peran NU terhadap Indonesia terbukti juga sangat besar. Salah satunya warisan pendiri NU, KH. Hasyim Asy'Ari, yang menanamkan ajaran Hubbul Wathon Minal Iman, Cinta Tanah Air sebagian Dari Iman," pungkas Bamsoet. 

Turut hadir para Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah (F-PDI Perjuangan), Jazilul Fawaid (F-PKB), Hidayat Nur Wahid (F-PKS) dan Fadel Muhammad (Kelompok DPD). 

Sedangkan jajaran PBNU, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, Bendahara Umum PBNU Bina Suhendra, Ketua PBNU Staf Khusus Wapres Robikin Emhas, Ketua PBNU Mochammad Maksum Machfoedz, Wasekjen PBNU Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi dan Wasekjen PBNU Andi Najmi. (*)

Diberdayakan oleh Blogger.