KAJEN (KN),- Pemerintah Kabupaten Pekalongan terus-menerus berkolaborasi, bersinergi, bekerjasama dengan jajaran Pesantren, organis...
KAJEN (KN),-
Pemerintah Kabupaten Pekalongan terus-menerus berkolaborasi, bersinergi,
bekerjasama dengan jajaran Pesantren, organisasi keagamaan baik NU maupun
Muhammadiyah.
Sehingga
dengan pola “Wa ta’awanu ‘alal birri wattaqwa” (Dan tolong-menolonglah
kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa. Yang merupakan perintah kepada
orang-orang beriman untuk saling tolong menolong dalam kebaikan.)
“Maka apa
yang kita cita-citakan selama ini yaitu mewujudkan masyarakat Kabupaten Pekalongan
yang adil, makmur, sejahtera lahir dan batin. Kalau diukur dari indikator makro
ekonomi, maka tanda-tanda tersebut mulai nampak,” kaya Bupati Pekalongan, Asip
Kholbihi.
Hal itu
disampaikan usai membacakan amanat Menteri Agama Republik Indonesia dalam Apel
Hari Santri Nasional Tingkat Kabupaten Pekalongan Tahun 2019, Selasa
(22/10/2019) di Stadion Widya Manggala Krida Kedungwuni.
Ia mengungkapkan
pihaknya secara politik afirmatif telah mengalokasikan dana puluhan miliar
untuk pemberdayaan lembaga-lembaga pendidikan diniyah Islamiyah di Kabupaten
Pekalongan, baik Paud, TK/RA/BA, SD/MI, SMP/MTs, MA/SMK hingga Perguruan
Tinggi.
“Jangan lupa
pendidikan-pendidikan seperti TPQ, madin, pondok pesantren, masjid, madrasah,
hingga penjaga masjid (marbot) pun, kebijakan anggaran Pemerintah Kabupaten
Pekalongan selalu berpihak kepada kepentingan-kepentingan tersebut,” katanya.
Pemkab Pekalongan
selalu berpedoman dengan kaidah fikih “Tasharruful imam 'ala
al-ra'iyyah manuthun bil mashlahah” (kebijakan pemerintah atas rakyat harus
berdasarkan kemaslahatan/umum).
“Hal ini
menjadi semangat dan spirit kami untuk membangun Kabupaten Pekalongan,” ungkap
Bupati.
Dalam
kesempatan Apel Hari Santri Nasional tersebut, Bupati Pekalongan KH. Asip
Kholbihi juga memiliki pesan khusus kepada para santri se Kabupaten Pekalongan.
Inti pesannya adalah santri berkewajiban harus terus belajar.
"Saya
menyampaikan pesan kepada 29.500 ribu santri di Kabupaten Pekalongan yang
mengikuti apel hari santri agar terus belajar, belajar, dan belajar.
Harapannya, kedepan agar bisa menjadi tokoh-tokoh yang berguna bagi Nusa dan
bangsa," kata Bupati Asip.
Selain itu
juga, pihaknya juga meminta santri untuk menjadi ruh pembangunan di Kabupaten
Pekalongan.
"Santriwan
dan santriwati yang dibina oleh para kiai harus memberikan ruh dalam
pembangunan di Kota Santri," ungkap Bupati KH. Asip.
Pada tahun
2020 santri yang berprestasi akan diberikan beasiswa. Syaratnya yaitu
belajarlah di pesantren dengan ketekunan, gunakan waktu sebaik-baiknya, serta
taatlah kepada orangtua dan guru kalian karena ini sejatinya adalah kunci awal
sukses kehidupan.
Semua santri
di Kabupaten Pekalongan tidak usah khawatir atau minder karena hari ini Wakil
Presiden Republik Indonesia dari kalangan pesantren.
“Wakil
Gubernur Jawa Tengah juga dari pesantren dan Bupati Pekalongan yang saat ini
berdiri disini juga lama mondok di pesantren. Untuk itu, ayo belajar terus,
jangan putus asa, pokoknya kerjanya santri adalah belajar,"
tambahnya.
(slam.s.u)