KUNINGAN (KN),- Lima medali baik medali emas, perak maupun medali perunggu kejuaraan pencak silat Unper Open II tingkat nasional y...
KUNINGAN (KN),- Lima medali baik medali emas, perak
maupun medali perunggu kejuaraan pencak
silat Unper Open II tingkat nasional yang diselenggarakan dari tanggal 29
Agustus-1 September 2019 di gedung Futsal Siliwangi Center Kota Tasikmalaya,
berhasil diraih pesilat yang berstatus sebagai mahasiswa Universitas Kuningan
(Uniku).
Pesilat yang selalu konsisten dalam pengembangan olahraga
beladiri warisasan leluhur tersebut, adalah Gunawan Firdaus dan Agung Prasetya
mahasiswa Fakultas Ekonomi Prodi Manajement dan Anggita Dewi Astrini mahasiswa
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Prodi Bahasa Inggris. Ketiga
mahasiswa tersebut meraih medali emas.
Sedangkan mahasiswa Fakultas Hukum, Muhammad Alfi yang
sudah berjuang habis-habis, harus puas dengan medali peraknya
karena di babak final, skor nilainya tipis 2-3. Begitu juga Rina Hardiyanti,
mahasiswa Fakultas Ekonomi Prodi Manajement mesti legowo dengan medali
perunggunya.
“Lima medali di even bergengsi tersebut berhasil diraih
mahasiswa Uniku yang berasal dari tiga prodi. Tetapi hal tersebut tidak akan
membuat kami menjadi sombong atau puas begitu saja,” ujar mahasiswa Fakultas
Ekonomi Prodi Manajement, Agung Prasetya, Selasa (3/9/2019).
Menurutnya, akan terus berlatih dan berlatih
untuk menghadapi even-even selanjutnya seperti kejuaraan nasional silat
Kuningan Open III pada tanggal 6-10 November 2019
Sedangkan berkaitan dengan keberhasilan dalam meraih
medali pada even kejuaraan silat berskala nasional tersebut, lanjut warga Desa
Timbang, Kecamatan Cigandamekar, tidak lepas peran dari semua pihak khususnya
kampus yang peduli dan selalu mendukung serta perguruan silat sebagai tempat
bernaung.
Senada disampaikan mahasiswa lainnya, Rina Hardiyanti, meskipun
hasil yang diperolehnya belum maksimal karena hanya menempati juara ketiga
tetapi ia bersama sejumlah pesilat Uniku lainnya akan terus berlatih guna
mempermatang teknik-teknik personal. Sekaligus menjaga kesehatan dan sebagai
beladiri untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Dalam kurun dua bulan ke depan, saya bersama kawan-kawan
lainnya sudah merencanakan untuk ikutserta pada kejuaraan bergengsi Kuningan
Open III sehingga porsi latihannya pun akan ditambah. Hal itu dimaksudkan
agar predikat juara yang selalu dimenangkan Uniku di even Kuningan Open I dan
II, minimal bisa dipertahankan,” tandas warga Desa Karangmangu, Kecamatan
Kramatmulya. (*)