KPA Pekalongan Berdayakan Masyarakat Tanggulangi AIDS



KAJEN (KN).- Wakil Bupati Pekalongan yang juga Ketua Komisi Penanggulan AIDS Daerah (KPAD), Arini Harimurti, mengatakan, penyebaran virus HIV/AIDS di Kabupaten Pekalongan semakin meningkat.

Menurutnya, KPAD Kabupaten Pekalongan menekankan agar tahun 2030 bebas dari HIV/AIDS.

Hal itu dikatakan pada Rapat Kerja Warga Peduli AIDS (WPA) dan anggota KPAD, di Aula Setda Pemkab Pekalongan, Kamis (29/8/2019)

Acara dihadiri Kepala Dinas Kesehatan sekaligus Wakil Ketua II KPAD, Setiawan Dwi Antoro, Sekretaris KPA dan WPA.

Dijelaskan Arini, kegiatan ini bertujuan untuk menyatukan persepsi antar OPD yang tergabung dalam KPAD untuk mewujudkan 3 Zero (bebas penularan, bebas kematian dan bebas dari deskriminasi).

Kemudian, menjabarkan akan tugas dan fungsi dari masing-masing anggota KPAD sesuai dengan SK Bupati Pekalongan tahun 2017 tentang Komisi Penanggulangan AIDS Daerah.

Ia menyebutkan, sasaran kegiatan adalah seluruh anggota KPAD dan WPA dari 23 desa dari 12 kecamatan.

“Sebenarnya persoalan AIDS sangat sederhana tapi sangat membahayakan. Sederhana karena AIDS ini  masalah perilaku, kalau perilaku kita tidak neko-neko Insya Allah, AIDS ini bisa ditekan dan bisa ditiadakan,” kata Wakil Bupati.

Epidemi penderita HIV/AIDS tahun 2005-2019 mencapai 382 penderita, yaitu 205 HIV dan 177 AIDS yang meninggal. Sedangkan di tahun 2019 selama 6 bulan ada ada 31 kasus.

“Kita berupaya dengan cara Warga Peduli AIDS (WPA) di desa-desa. Nanti desa sendiri akan kita minta untuk membuat kegiatan mengenai penanggulangan AIDS. Ini kelihatannya sepele karena menyangkut perilaku, namun dampaknya sangat luar biasa,” lanjut Arini.

Kegiatan rapat ini dilakukan secara rutin oleh Pemkab Pekalongan sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap kasus AIDS. Pemerintah berupaya menekan angka AIDS agar tidak berkembang dan di tahun 2030 terwujud Kabupaten Pekalongan bebas dari AIDS.

Sesuai tema Hari Jadi Kabupaten Pekalongan “Sengkuyung”, Wakil Bupati mengajak semua jajaran Pemkab Pekalongan dan masyarakat untuk bersama memberdayakan masyarakat tentang AIDS dan bagaimana cara menanggulangi agar tidak tertular.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan yang merupakan Wakil Ketua II KPAD, Setiawan Dwi Antoro, menerangkan, dari tahun ke tahun kasus AIDS semakin meningkat.

Sejak Januari-Juli 2019 sudah ditemukan 31 kasus yang tersebar di 12 kecamatan. Berarti terhitung sejak 2005-2019 sudah ditemukan 305 kasus dan yang meninggal 117 kasus.

“Maka perlu dilakukan rapat untuk mengantisipasi juga menyikapi upaya dalam penanggulangan kasus AIDS,” terang Setiawan.

Pewarta : slam. S.u
Editor : deha


Diberdayakan oleh Blogger.