Sekda Kuningan : Tidak Semua Masyarakat Apatis Terhadap Jumsih





KUNINGAN (KN),- Sekda Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, mengatakan, Senin (22/4/2019) tidak semua masyarakat bersikap apatis terhadap program Jumat Bersih (Jumsih) yang dipelopori Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kuningan.

Hal itu disampaikan di ruang kerjanya, ketika menjawab pertanyaan kamangkaranews.com, tentang adanya fenomena masyarakat Kabupaten Kuningan yang hanya menjadi penonton ketika para ASN melaksanakan jumsih.

“Saya pikir jangan digeneralisir karena tidak semua masyarakat hanya menonton tapi ada juga yang ikut aktif melaksanakan jumsih. Jikapun ada, mungkin hanya kasuistis saja,” katanya.

Menurutnya, di beberapa tempat ada juga masyarakat terlibat langsung menyukseskan program jumsih.

Kendati demikian, ia tidak menutup mata pasifnya masyarakat terhadap jumsih bisa saja karena aparat di bawah kurang mensosialisasikan atau mungkin sudah tapi masyarakat tidak peduli.

“Karena kebersihan itu bukan hanya tanggungjawab pemerintah saja namun tanggungjawab kita semua,” katanya.

Oleh karenanya, berbicara masalah kebersihan, keindahan dan ketertiban yang menikmati tidak hanya pemerintah tapi seluruh masyarakat Kabupaten Kuningan.

Program jumsih yang digagas Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kuningan sangat bagus memberikan contoh kepada ASN disela-sela kesibukannya pada Hari Jumat masih bisa melakukan kegiatan kebersihan.

“Seharusnya memberikan pesan kepada masyarakat yang belum peduli terhadap kebersihan untuk bergerak bersama-sama karena untuk kepentingan mereka,” katanya.

Program jumsih merupakan ikhtiar dari pemerintah untuk menumbuhkembangkan kesadaran kolektif masyarakat betapa penting menjaga kebersihan lingkungan.

Menyikapi terputusnya instruksi atau himbauan ke para camat, kepala kelurahan, kepala desa, ketua RW dan RT untuk menggerakan masyarakat melakukan jumsih, ia mengatakan akan dievaluasi.

Aparat dari bawah untuk membumikan, mensosialisasikan lebih komprehensif dan meluas. Persoalan kesadaran masyarakat belum terbangun mungkin karena ketidaktahuan atau kurang dirangkul.

“Insya Allah ini akan kita evaluasi sampai sejauhmana aparat di bawah untuk betul-betul ikut merangkul masyarakat terhadap program ini,” katanya.

deha--


Diberdayakan oleh Blogger.