DPR RI Kritisi Neraca Perdagangan Indonesia Defisit US$ 1,82 M
JAKARTA (KN),- DPR RI mengkritisi neraca
perdagangan Indonesia pada bulan Oktober 2018 mengalami defisit hingga US$ 1,82
Miliar akibat impor migas yang naik sebesar 26,97%. Hal itu diungkapkan Ketua
DPR RI, Bambang Soesatyo, Minggu (18/11).
Dikatakan, Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan
Konservasi Energi (EBTKE) diharapkan terus mencari bahan bakar alternatif yang
tidak merusak kendaraan dan lingkungan agar masyarakat dapat beralih ke bahan
bakar alternatif.
“Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan
Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk menyiapkan langkah-langkah strategis
guna meningkatkan jumlah ekspor non-migas dan menekan jumlah impor migas,
sehingga mencegah terjadinya defisit neraca perdagangan,” katanya.
Selain itu pula, Kemendag harus membuat
kebijakan yang dapat membantu pelaku usaha dalam mendapatkan bahan baku
industri utamanya dari dalam negeri. Menyesuaikan hasil produksi sesuai dengan
standar internasional, sehingga pelaku usaha dapat meningkatkan jumlah hasil
produksi dan nilai ekspor.
“Kemendag untuk memberikan kemudahan dalam
memperoleh izin ekspor bagi para pelaku usaha,” pungkasnya.
--Andika kontributor Jakarta.
Post a Comment