Gerindra Tegaskan Koperasi Merah Putih Bukan Pesaing BUMDes

Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Kuningan, Toto Tohari (kiri) usai memimpin rapat di Fraksi DPRD Kuningan, (4/11/2025). 


KUNINGAN (KN),- Ketua  DPC Partai Gerindra Kabupaten Kuningan, Toto Tohari, menegaskan, keberadaan koperasi merah putih yang digagas Presiden Prabowo Subianto yang ada di desa-desa bukan pesaing Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). 

"Koperasi merah putih menjadi partner kerja BUMDes dan harus saling mendukung dalam upaya meningkatkan ekonomi masyarakat desa," kata Toto kepada kamangkaranews.com di Fraksi Partai Gerindra DPRD Kuningan, Selasa (4/11/2025). 

Mengenai permodalan, ia telah mengkomunikasikan dengan Pemda Kuningan dan berharap dapat membantu koperasi merah putih di seluruh desa-desa. 

Selain itu pula, pemerintah desa seharusnya membantu permodalan koperasi merah putih yang bersumber dari Dana Desa/Alokasi Dana Desa (DD/ADD). 

"Kami percaya Pemda Kuningan dan pemerintah desa mau membantu permodalan kepada koperasi merah putih di 376 desa/kelurahan," katanya. 

Menurutnya, permintaan itu bukan tanpa dasar karena pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kuningan mengalami trend positip, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kuningan pada Triwulan I di bulan Januari-Maret dan Triwulan ke II April-Juni tahun 2025.

Koperasi merah putih bertujuan untuk membangun kekuatan ekonomi kerakyatan dari tingkat desa dan kelurahan secara keseluruhan, bukan hanya pada tingkat individu dengan memperkuat perekonomian lokal, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menciptakan lapangan kerja, menekan inflasi dan meningkatkan inklusi keuangan. 

"Koperasi merah putih diharapkan menjadi agen perubahan untuk menggerakkan ekonomi dari bawah, untuk rakyat dan oleh rakyat," katanya. 

Selain itu pula, imbuhnya, koperasi merah putih sebagai sarana utama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh dan adil, menciptakan lapangan kerja, berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja dan menciptakan kesempatan kerja baru di tingkat desa dan kelurahan. 

Termasuk mengendalikan harga di tingkat konsumen dan meningkatkan nilai tukar petani untuk menekan laju inflasi serta meningkatkan inklusi keuangan, memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan yang terstruktur dan formal. 

"Koperasi merah putih bisa memberdayakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), menjadi akselerator, konsolidator dan agregator bagi UMKM di desa," katanya. 

Hal itu dapat mengurangi kemiskinan dan berperan aktif dalam program pengentasan kemiskinan ekstrem serta mengurangi peran tengkulak dan memperpendek rantai distribusi produk dari petani ke konsumen. 

Pewarta: deha. 



Diberdayakan oleh Blogger.