Bau Menyegat Bendungan Kuningan, Warga Sekitar Diusulkan Direlokasi


KUNINGAN,- Kepala Desa Randusari, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan, Tata Kasta, Selasa (30/1/2024) menyebutkan, ada 53  unit atau sekitar 160 warga dari jumlah 150 KK di Dusun Wanaasih yang terdampak langsung bau menyengat di sekitar pintu keluar air Bendungan Kuningan.


Hal itu diungkapan Tata bersama Camat Cibeureum, ketika menghadiri undangan rapat dari Sekda Kuningan yang dihadiri juga Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung, Senin (29/1/2024).


"Akibat polusi yang dirasakan semakin hari,  semakin tidak nyaman bagi kesehatan serta mengganggu aktivitas warga dan dengan adanya keluhan warga masyarakat meminta untuk dilakukan penanganan polusi tersebut," kata Tata.


Namun ia juga tidak keberatan jika akan dilakukan relokasi. Sebagai usulan relokasi dari masyarakat akan disampaikan ke Pemerintah Daerah.


Sementara itu, Sekda Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, mengatakan, rapat digelar usai dirinya berkunjung ke Dusun Wanaasih, Desa Randusari, Kecamatan Cibeureum yang terdampak polusi udara dan bising, akibat air Bendungan Kuningan tepatnya di pintu keluar belum lama ini.


Dian mendengarkan langsung keluhan warga adanya polusi udara yang mengeluarkan bau menyengat dan menimbulkan masalah pada pernapasan. Bahkan ada yang mengalami sesak, mual hingga pusing. Selain itu, hewan ternak domba yang berada di sekitar lokasi pintu air pun ikut terdampak.


Sebagai tindak lanjut keluhan warga Dusun Wanaasih, Desa Randusari dan dari hasil rapat bersama ini, pihak BBWS akan berupaya di Bulan April-Mei menggunakan teknologi untuk penanganan polusi udara dan bekerja sama untuk dilakukan penanaman pohon di wilayah sekitar yang dapat mengurangi polusi udara.


Senada yang disampaikan kepala desa atas permohonan warga untuk dilakukan relokasi sesuai permintaan warga setempat, Pemerintah Daerah akan terus mendorongnya, sehingga kenyamanan dan kesehatan warga dapat dirasakan.


“Langkah sementara sudah dilakukan rapid air diuji oleh Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) pemeriksaan kepada hewan ternak dan pemeriksaan mendalam bagi warga yang terdampak, semoga ini dapat dibantu juga oleh BBWS,” harapnya.


Sedangkan Kepala BBWS Cimanuk Cisanggarung, Dwi Agus Kuncoro, menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan sudah memfasilitasi untuk duduk bersama. Berharap keluhan warga dapat dicarikan solusi bersama.


“Setelah adanya surat tertulis  relokasi rumah,  kami akan usulkan ke Jakarta untuk menindaklanjutinya. Dalam waktu dekat ini akan dilakukan inovasi seoptimal mungkin dengan penggunaan teknologi untuk mengurangi polusi udara dan perbaikan saluran air pembuangan di pintu air,” ujarnya.


Rapat dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda, Kepala Dinas Lingkungan Hidup,  Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dinas Kesehatan,  Dinas Perikanan dan Peternakan, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda serta Kabag Perekonomian dan SDA Setda.


Pewarta : deha.

Diberdayakan oleh Blogger.