Kuda Ghoib di Desa Cibinuang Masih Misteri


KUNINGAN (KN),- Di Desa Cibinuang, Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, terdapat misteri yang hingga kini belum terungkap mengenai keberadaan kuda ghoib yang sering diceritakan warga masyarakat di sana.
 
Berita lainnya :
https://www.kamangkaranews.com/2020/07/jika-tak-ingin-tersesat-jangan.html
 
“Di sini ada kuda misterius yang sewaktu-waktu melintas di jalan desa,” kata salah seorang perangkat Desa Cibinuang, Heru Haeruman, kepada kamangkaranews.com, di sela-sela waktu istirahat jam kerjanya, Rabu (18/5/2022).
 
Diceritakan, pada Jumat kliwon setelah Maghrib, tepatnya 1998, ia keluar rumah menuju ke jalan desa melihat ada dua ekor kuda, salah satunya berwarna putih datang dari arah Selatan.
 
“Awalnya, saya mendengar suara langkah kaki kuda atau bambu yang dipukul. Tiba-tiba muncul kuda dari hutan gedogan dan jalan yang dilalui kuda merupakan hawangan (parit) tetapi yang saya lihat adalah jalan biasa,” katanya.
 
Lebih mengherankan lagi, lanjutnya, dua ekor kuda tersebut masing-masing ditunggangi orang memakai baju seperti punggawa zaman kerajaan dahulu dan di depan kuda itu ada anjing.
 
“Saat itu saya hanya terdiam tidak bisa melangkahkan kaki karena kaget seolah-olah terhipnotis,” ujar Heru yang dibenarkan oleh temannya yang pernah mendengar cerita itu.
 
Kedua ekor kuda tersebut menuju pasir (bukit) Lame dan konon di atas bukit itu terdapat makam kuno tanpa ada batu nisan atau pusara, hanya ada batu-batu kecil melingkari batu besar.

“Ada yang mengatakan makam pusaka dan ada pula yang menyebutnya makam barang, entahlah mana yang benar tetapi di sana terdapat batu besar dikelilingi deretan batu lebih kecil,” ujarnya.  
 
Masih kata Heru, kalau malam Jumat kliwon dan Selasa kliwon, kuda itu menuju hutan gedogan dekat bukit Sela, Longkewang yang termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Ciniru.
 
Ditanya ukuran kuda tersebut, ia mengatakan, kalau kuda kuningan badannya kecil, sedangkan kuda misterius yang ia lihat ukurannya besar mirip kuda dari luar negeri.  
 
Senada dengan pengakuan Heru, salah seorang perangkat desa bernama Aang Nugraha didampingi Makid Perwata, menambahkan, warga masyarakat di Desa Cibinuang sering mendengar suara langkah kaki kuda.
 
Terpisah, mantan Kepala Desa Cibinuang, Wahyu Hidayat, ketika diminta pendapatnya mengenai cerita kuda misterius, menerangkan, kendati dirinya bukan warga asli Cibinuang tapi ia pernah mendengar cerita masyarakat mengenai kuda misterius.
 
“Konon sebelum agama Islam masuk ke Kuningan, Cibinuang merupakan wilayah kerajaan Pajajaran dan keberadaan kuda misterius adalah cerita rakyat,” kata Wahyu di kediamannya.
 
Ia mengaku tidak mendalami hal itu namun hanya mendengar cerita dari mulut ke mulut. Di bukit Lame menurut mitos adalah kandang kuda sembrani atau apa dan pusatnya atau gedogan jalannya melewati depan rumahnya.
 
Wahyu pun menjelaskan, jika ada temannya datang yang memiliki indera keenam, ketika berada di depan rumah, temannya mendadak diam termenung, kemudian mengatakan melihat jalan besar.
 
“Cerita terbaru kakak ipar saya pada saat ada orang hajatan di liang panas hiburannya burok, mobil yang dikendarainya tiba-tiba tidak bisa jalan karena di depan mobil ada iring-iringan orang sedang naik kuda,” katanya.
 
Kuda misterius itu hanya di blok desa, menurut cerita warga terdapat kuda sembrani. Sebagai salah satu contoh, di Cibinuang ada grup Kuda Lumping tidak pernah dipentaskan di blok desa.
 
“Ada mitos-mitos seperti itu, biarkan saja. Waktu pertama ke sini saya juga pernah mendengar suara langkah kaki kuda dan warga masyarakat sudah tahu di depan rumah saya merupakan jalan lintasan kuda,” katanya.
 
Mengenai keberadaan makam kuno di atas bukit Lame, ia membenarkan, hanya saja pada saat musim judi buntut (togel) banyak didatangi orang bahkan tidur di sana, maka oleh ustadz dan tokoh masyarakat tempat itu diratakan.
 
Pewarta : deha 
Diberdayakan oleh Blogger.