Dede Ismail : Pemilihan Pimpinan AKD Drama Politik DPRD Kuningan


KUNINGAN (KN),- Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kuningan, Dede Ismail, mengatakan, seluruh anggota Fraksi Gerindra-Bintang agar tidak ikut masuk dalam ruangan pemilihan pimpinan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) Komisi I, II, III dan IV, Bapemperda serta Badan Kehormatan.
 
Hal itu dikatakan dalam Rapat Paripurna Internal DPRD Kabupaten Kuningan, Penyampaian Usulan Perubahan Pimpinan AKD dan Usulan Perubahan Anggota Fraksi Pada AKD Sisa Masa Jabatan 2019-2024, Rabu (6/4/2022).  
 
“Inilah dagelan, lelucon, sinetron, drama politik yang ditampilkan oleh wakil-wakil rakyat di gedung DPRD Ancaran, adanya rakus jabatan di saat Kuningan mendapat gelar kabupaten miskin ekstrim dan predikat juara pengangguran terbanyak,” tandasnya.
 
Lebih lanjut kata Deis, panggilan akrab Dede Ismail, belum lagi di pemerintahan sekarang ada pelecehan seksual, pembunuhan dan sebagainya.
 
“Ini menjadi gambaran kami unsur penyelenggara pemerintahan daerah dari Fraksi Gerindra-Bintang memberikan sisi positip bahwa kami tidak gila posisi di Alat Kelengkapan Dewan,” katanya.
 
Deis mengakui, kemarin men-share catatan hasil paket-paket pimpinan AKD koalisi, maka jika hari ini ikut masuk ke ruangan pemilihan AKD, menurutnya tolol dan bodoh.
 
“Hasilnya sudah ada, mereka dengan rakus ingin menyapu bersih tanpa menoleh kebersamaan menjadi seremonial dan dinamika dalam politik hal yang wajar, jika besok Gerindra berkuasa mereka akan mengemis merapat,” katanya.
 
Dulu Gerindra pernah jadi oposisi, malah jumlah kursinya naik dan sekarang menjadi oposisi lagi supaya kursinya bertambah.
 
“Kan masyarakat bisa menilai wakil rakyatnya fraksi-fraksi mana yang hanya mementingkan jabatan dan mana yang tidak,” katanya.
 
Ketua Fraksi Gerindra-Bintang, Toto Tohari, saat ditanya wartawan kenapa bertahan di Ruang Sidang Utama tidak ikut ke ruang pemilihan pimpinan AKD, menjelaskan, kemarin dilaksanakan Banmus, aturan rapat penentuan siapa personal AKD seharusnya hari ini.
 
Susunan komposisi pimpinan AKD yang diusulkan fraksi lainnya masih sama dengan yang ada di catatan yang kemarin beredar.
 
“Nanti kan diumumkan, untuk apa kami ikut masuk ke ruang pemilihan pimpinan AKD ?, karena kami mengajukan orang juga tidak akan diakomodir karena sudah ada komposisi susunannya,” katanya.
 
Ditanya apakah ada rapat parlemen di luar parlemen, ia mengaku tidak tahu, yang penting Gerindra berpihak membela rakyat Kuningan.
 
Senada dengan itu, anggota Fraksi Gerindra-Bintang, Deki Zaenal Muttaqin, mengatakan, di dalam tata tertib memang tidak tertera mekanisme secara teknis, dari 6 fraksi memilih sistem pemilihan paket sedangkan dua fraksi voting.
 
“Maksud saya dalam pengambilan keputusan musyarawah mufakat, voting adalah alternative terakhir manakala tidak terambil sebuah keputusan musyarawah mufakat,” katanya.
 
Menurutnya, belum ada argumentasi-argumentasi secara logis, karena prinsip musyarawah mufakat semua berdasar kepada prinsip keadilan, apalagi ini ada pemilihan, ada calon dan akan ada orang yang dimenangkan.
 
“Ini berkaitan dengan hak anggota-anggota legislatif, sehingga saya melihat ada kerancuan dalam proses mekanisme pemilihan Alat Kelengkapan Dewan meskipun secara hukum tidak melanggar,” katanya.
 
Tadi sudah disampaikan kepada wartawan apakah nanti hasil dari pemilihan pimpinan AKD hari ini sesuai dengan catatan yang beredar, ternyata sama.
 
“Ini pendidikan politik jelek kepada masyarakat karena domain kebenaran hanya ditentukan oleh kuantitas, seolah-olah suara terbanyak yang menang dan benar tanpa dilakukan pendekatan ilmiah atau kerangka berpikir secara teoritis,” katanya.  
 
Pantauan kamangkaranews.com, Rapat Paripurna Internal dipimpin Ketua DPRD, Nuzul Rachdy didampingi Wakil Ketua, Ujang Kosasih dan Dede Ismail. Namun Dede Ismail walkout bersama anggota Fraksi Gerindra-Bintang.
 
Hasil Pemilihan Ketua AKD, Ketua Komisi I, Partai Demokrat. Komisi II PKB. Komisi III PKS. Komisi IV dan Badan Kehormatan PDIP. Bapemperda Partai Golkar. Sedangkan Gerindra-Bintang dan PAN tidak mempunyai keterwakilan pimpinan di AKD.  

Selesai memimpin Sidang Paripurna Internal, Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy, ketika akan diwawancara mengenai proses pemilihan pimpinan AKD, yang bersangkutan sudah meninggalkan gedung DPRD Kuningan.
 
Pewarta : deha

Diberdayakan oleh Blogger.