Serlok Bantaran Bandung Tertarik Reboisasi dan Konservasi di Kuningan


KUNINGAN (KN),- Komunitas Penggiat Lingkungan Hidup, Serlok Bantaran, yang berpusat di Kota Bandung, tertarik dengan program reboisasi dan konservasi di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
 
“Kami berkolaborasi dengan Ciniru,” kata Nusep Supriadi, pendiri Serlok Bantaran Bandung, kepada kamangkaranews.com, di sela-sela kegiatan Gerakan Menanam 1000 Pohon di Curug Dengdeng, Desa Cipedes, Kecamatan Ciniru, Minggu (19/12/2021).
 
Dijelaskan, Serlok Bantaran berdiri tahun 2012 berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) bersama pihak lainnya.
 
Awalnya berkecimpung menangani kebersihan sungai namun seiring perkembangan, ingin membantu pemerintah untuk menghijaukan kembali hutan-hutan dan lahan kritis yang tidak produktif.
 
“Rekan-rekan Serlok Bantaran juga ada di Ciniru, sehingga kami ikut menjadi panitia penanaman pohon di Desa Cipedes,” katanya.
 
Ia mengakui, program penanaman pohon di lahan kritis yang ada di Desa Cipedes sangat luar biasa dan terbukti para penggiat lingkungan hidup dari Bandung banyak yang datang.

Bahkan dari Dinas Kehutanan Provinsi Jabar bersama Ikatan Penyuluh Kehutanan Indonesia (IPKINDO) hadir di sini memberikan support.

"Kami mengusulkan, setelah lahan ini ditanami sebaiknya masyarakat diberdayakan untuk memelihara pohon agar tetap hidup," harapnya.
 
Menurutnya, kolaborasi ini perlu terus dipertahankan dalam upaya menyukseskan konservasi alam seperti yang diucapkan Gubernur Jabar.
 
“Kami perhatikan Bupati Kuningan bersama lembaga pemerintah lainnya seperti Kodim 0615, Polres Kuningan beserta jajaran, anggota DPRD, Perhutani, Muspika, Pemdes, organisasi kepemudaan dan mahasiswa serta masyarakat di sini sangat kompak,” katanya.  
 
Pada kesempatan itu, ia menginformasikan, siapa pun yang membutuhkan bantuan terkait lingkungan hidup misalnya persoalan air, tumbuhan dan makhluk hidup, Serlok Bantaran siap berkolaborasi.
 
Pewarta : deha

Diberdayakan oleh Blogger.