Jambore Nasional Koperasi UMKM, Secercah Harapan Ekonomi Perdagangan Kuningan


Oleh : Dadang Hendrayudha
 
SEPERTI kita ketahui, Jambore Nasional Humas Gerakan Koperasi, Perguruan Tinggi dan UMKM Expo Pesona Kopi Kuningan Menuju Pasar Global 
menarik perhatian berbagai kalangan, khususnya para wirausaha UMKM.
 
Perhelatan yang digelar di Desa Wisata Sakerta Timur, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, dari tanggal 17 hingga 19 Desember 2021 berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM RI. 
 
Tidak tanggung-tanggung, Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kuningan menghadirkan 50 pengurus koperasi se-Indonesia, 15 perguruan tinggi termasuk dari Kuningan yaitu Universitas Kuningan (Uniku) dan 20 komunitas UMKM serta 30 komunitas kopi.
 
Kegiatan itu bukan hanya sebatas memperkenalkan produk-produk UMKM dan prospek transaksi perdagangan tetapi ada nuansa edukasi serta transformasi informasi kepada para wirausaha UMKM.
 
Disamping itu pula, dapat mendongkrak pariwisata Kabupaten Kuningan yang ada di Desa Sakerta Timur, agar bisa dikembangkan seperti Desa Wisata Cibuntu dan obyek wisata lainnya.      
  
Steakholder dan lembaga yang berkaitan dengan dunia perdagangan turut serta mensukseskan jambore yang dihadiri Sekretaris Kementerian Koperasi UKM RI, Arif Rahman Hakim tersebut.
 
Nuansa edukasi dan transformasi informasi yang dimaksud, dalam kegiatan itu banyak didirikan stand yang memberikan pelayanan informasi mengenai ekonomi perdagangan.
 
Misalnya saja, tentang Legalitas Perizinan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Terpadu (DPMPTSP) Kabupaten Kuningan.
 
Kemudian, pelayanan untuk kebutuhan Sertifikat Produksi Pangan-Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) dan BPOM dari Dinas Kesehatan.
 
Selanjutnya, KPP Pratama, memberikan pelayanan informasi tentang perpajakan, NPWP dan konsultasi pajak.
 
Begitu pula, Kantor Kementerian Agama mengenai Sertifikat Halal.
 
Bahkan FTA Center Bandung turut mendirikan booth untuk memberikan pelayanan konsultasi ekspor.
 
Sudah barang tentu, Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kuningan, memberikan pelayanan konsultasi SNI dan HACCP.
 
Bagaimana dengan lembaga pendidikan atau perguruan tinggi yang juga turut diikutsertakan ?. Ini ada korelasinya dengan upaya meningkatkan wawasan, pemahaman dan ilmu ekonomi perdagangan secara akademik.   
 
Keikutsertaan perguruan tinggi tersebut nantinya diharapkan untuk melakukan pendampingan dalam upaya pemberdayaan para wirausaha UMKM mulai dari hulu ke hilir.  
 
Menurut data yang dihimpun, kerja sama sudah dilakukan dengan Universitas Prasetiya Mulia, Jakarta. Kemudian, sedang dijajagi dua perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Kuningan yaitu Uniku dan Unisa.
 
Mahasiswa dari perguruan tinggi akan mengedukasi para wirausaha UMKM dalam hal cara atau strategi peningkatan kapasitas produk, sumber daya manusia, kualitas kemasan dan pengelolaan keuangan serta pemasaran.
 
Tentunya, Jambore Nasional Humas Gerakan Koperasi, Perguruan Tinggi dan UMKM Expo Pesona Kopi Kuningan Menuju Pasar Global dapat menciptakan peluang bisnis yang kemudian adanya transaksi langsung antara produsen dengan buyer (pembeli).
 
Menurut Kadis Kopdagperin Kabupaten Kuningan, U. Kusmana, menyebutkan, telah terjadi transaksi penjualan kopi dari Kuningan sebanyak 6,1 ton. Rinciannya yaitu 5 ton dikirim ke Bandung dan 1,1 ton ke Jakarta, mulai Januari 2022.
 
Sudah sangat wajar jika kegiatan tersebut tidak terlepas dari bidikan salah satu pengusaha yang metode penjualannya menggunakan sistem digital online : Tokopedia.
 
Tokopedia telah memesan hingga Rp20 juta untuk pembelian produk UMKM dan barang-barang itu diupload di internet dikenalkan secara nasional.
 
Termasuk adanya saweran dari Kementerian Koperasi UKM RI kepada komunitas kopi sebesar Rp.7 juta, sebagai simbol memberikan support terhadap upaya peningkatkan ekonomi perdagangan para wirausaha UMKM di Kabupaten Kuningan.      
 
Bukan hanya itu, steakholder swasta yang bergerak di bidang pariwisata pun turut ambil bagian. Misalnya Paguyuban Pariwisata Dewiku sudah sepakat siap bersinergi dan telah menyiapkan gallery atau gerai di setiap obyek wisata.
 
Nantinya, sinergitas itu terdapat MoU antara Bupati Kuningan dan PP Dewiku. Kemudian secara teknis ditindaklanjuti oleh Diskopdagperin dengan PP Dewiku yang selanjutnya dengan para pelaku UMKM untuk mengisi gallery / gerai di setiap obyek wisata.
 
Untuk lebih memperkuat jaringan pengembangan pemasaran produk UMKM ini, telah pula dikembangkan kerja sama dengan agen travel, wedding organizer dan toko modern.    
 
“Kalau sebelumnya hanya dalam bentuk Surat Edaran Bupati Kuningan bahwa toko morden harus merangkul UMKM tapi sekarang sudah ada MoU dan perjanjian kerja sama”, seperti yang sampaikan Kadis Kopdagperin Kabupaten Kuningan.   
 
Memang, Jambore Nasional Humas Gerakan Koperasi, Perguruan Tinggi dan UMKM Expo Pesona Kopi Kuningan Menuju Pasar Global yang digagas Pemda Kuningan, dalam hal ini Diskopdagperin, dinilai progresif dan prospektif.
 
Terlebih lagi, adanya konsep Pentahelix atau multipihak dalam upaya pengembangan ekonomi UMKM berbasis kerakyatan itu karena bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja.
 
Pentahelix mencakup 5 komponen yaitu pemerintah, akademisi, badan usaha atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas dan media massa.
 
Jambore Nasional Humas Gerakan Koperasi, Perguruan Tinggi dan UMKM Expo Pesona Kopi Kuningan Menuju Pasar Global adalah secercah harapan ekonomi perdagangan Kabupaten Kuningan, khususnya para wirausaha UMKM.

Dengan adanya jambore ini, Diskopdagperin berharap UMKM naik kelas dengan adanya moto : “Koperasi Keren UMKM Laku Ekonomi Laju Kuningan Maju”.

Penulis : Jurnalis kamangkaranews.com, anggota PWI Kabupaten Kuningan.

Diberdayakan oleh Blogger.