Ironis, Visi Kuningan MAJU Masih Ada Anak Sekolah Jadi Pemulung


KUNINGAN (KN),- Visi Kuningan MAJU (Ma’mur, Agamis, Pinunjul) Berbasis Desa 2023, rupanya tidak berlaku bagi tiga orang anak kakak beradik yang sehari-hari menjadi pemulung.
 
Adalah Fitri Juliani (12) ditemani kakaknya bernama Febriani Erlangga (13) dan adiknya Fenta Agustina (9), mereka adalah warga Desa Kedungarum, Kecamatan Kuningan.  
 
Fitri mengaku masih punya orang tua. Bapaknya pekerja swasta tidak jauh dari Rumah Sakit Umum 45 Kabupaten Kuningan Jalan Jenderal Sudirman. Sedangkan ibunya sama-sama sebagai pemulung.
 
“Saya masih sekolah di SD kelas V, kakak saya kelas VI dan adik saya kelas III,” katanya kepada kamangkaranews.com di depan sebuah toko modern di kawasan Jalan Ir. Juanda, Minggu (26/12/2021).
 
Ia sudah menjadi pemulung barang-barang bekas sejak 2018. Barang bekas itu diantaranya botol plastik kemasan air minum atau barang lainnya yang bisa dijual.
 
Menurutnya, setelah barang-barang bekas dikumpulkan, kemudian dijual. Dalam sehari ia mendapatkan uang Rp12.000 dan itu pun jika dilakukan mulai pagi hingga sore karena saat ini sekolah sedang libur.
 
“Uang itu untuk membeli beras dan uang bekel (jajan) ketika di sekolah,” ungkapnya.
 
Tapi kalau sekolah tidak libur, imbuhnya, biasanya mulai siang hari setelah pulang sekolah.
 
“Kalau mulai siang, hanya dapat uang Rp6.000,” kata Fitri.


Ia beserta kakaknya dan adiknya sudah terbiasa berjalan kaki dari rumahnya di Desa Kedungarum menyusuri jalan sambil mencari barang bekas di pinggir jalan atau tempat sampah.
 
“Kalau cuaca sedang panas ya kepanasan. Kalau hujan pasti kehujanan tapi saya harus membantu orang tua,” kata Fitri dengan tatapan polos layaknya anak-anak seusia dia.
  
Di akhir perbincangan, Fitri menuturkan, kalau dirinya bercita-cita ingin melanjutkan sekolah ke SMPN 4 atau SMPN 1 Kuningan.
 
Pewarta : deha 
Diberdayakan oleh Blogger.