Biaya Pemasangan Rp250 Ribu, PAM Tirta Kamuning Layani Kebutuhan Air Bersih MBR


KUNINGAN (KN),- Perumda Air Minum atau PAM Tirta Kamuning (sebelumnya bernama PDAM) kembali membuka pendaftaran pemasangan sambungan saluran air bersih untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) 2022.  
 
Direktur Perumda PAM Tirta Kamuning, Deni Erlanda, kepada kamangkaranews.com, Selasa (16/11/2021), menyebutkan, saluran baru MBR 2022 untuk 1050 rumah dan pendaftaran sudah mulai dibuka.
 
“Kita jaring dari setiap cabang yang sudah kita instruksikan, masyarakat bisa mendaftar ke kantor cabang terdekat, biaya pemasangan Rp250.000,” katanya.
 
Jumlah pelanggan aktif PAM Tirta Kamuning tercatat 52.500 saluran dan hampir 50 persen merupakan pelanggan program MBR sejak 2010.
 
“Kepada warga masyarakat Kabupaten Kuningan, khususnya yang berpenghasilan rendah, kami berharap agar memanfaatkan peluang pemasangan saluran air bersih yang murah ini dan dipergunakan sebaik-baiknya,” harap Deni.
 
Sementara itu, Kepala Divisi Pelayanan dan Pemasaran, Anto Riyanto, menambahkan, program MBR meneruskan hibah dari Pemerintah Australia pada 2010 hingga 2015, setelah itu di-handle oleh APBN,” katanya.
 
MBR adalah program pemerintah untuk meningkatkan cakupan pelayanan air bersih kepada masyarakat berpenghasilan rendah.
 
“Program Pemerintah Indonesia secara keseluruhan sekitar 200 ribu pelanggan setiap tahunnya,” sebut Anto
 
Kendati tidak semua PDAM di Indonesia bisa terus menerus mengadakan program MBR karena prosesnya sangat ketat tapi Alhamdulillah Kabupaten Kuningan setiap tahun selalu diikutsertakan.
 
Proses tersebut harus memberikan data jumlah calon penerima manfaat (pelanggan baru MBR), kemudian dari Kementerian PU akan turun langsung menugaskan tim independen untuk melakukan base line dan survey.
 
“Dari hasil base line itu akan diketahui apakah calon pelanggan MBR layak atau tidak, setelah diseleksi dan dinilai layak maka dibuatkan berita acara dari Kementerian PU, nanti kita melaksanakan pemasangan,” katanya.
 
Kemudian, imbuhnya, setelah proses pemasangan, pemerintah pusat melalui Kementerian PU akan melakukan verifikasi mengenai spek teknis jaringan sesuai persyaratan, airnya mengalir atau tidak.
 
“Apabila semuanya sudah memenuhi syarat maka akan turun bantuan dari pemerintah pusat. Itupun setelah ada uji petik oleh BPKP,” terangnya.       
 
Dari hasil evaluasi pemerintah pusat, program MBR di Kabupaten Kuningan bisa dilaksanakan 100 persen, bahkan tahun depan Perumda PAM Tirta Kamuning menargetkan 1000 pelanggan.
 
Sebenarnya pemerintah pusat memberikan kebebasan jumlah pelanggan baru MBR, bisa 2000 atau 3000 tapi untuk Kabupaten Kuningan disesuaikan dengan jumlah sumber air dan penyertaan modal dari Pemda Kuningan kepada Perumda Tirta Kamuning.       
 
Dengan bertambahnya pelanggan dari program MBR, maka omzet pendapatan Perumda Tirta Kamuning menjadi meningkat.
 
“Pada 2012 masih rugi Rp1,1 miliar, namun pada 2020 bisa meraih untung Rp4,2 miliar, sedangkan 2021 target kita Insya Allah Rp5 miliar dan 2022 target ditingkatkan 20 persen menjadi Rp6 miliar,” pungkasnya.      
 
Pewarta : deha

Diberdayakan oleh Blogger.