Sekda Dian : Hati-Hati Beredar Akun Palsu



KUNINGAN (KN),- Pembajakan akun medsos para pejabat pemerintah semakin marak, begitu juga di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, akun tersebut digunakan orang lain untuk tujuan penipuan.
 
Beberapa bulan yang lalu, tepatnya Minggu (3/1) akun medsos Wakil Bupati Kuningan, HM Ridho Suganda, dibajak dan disalahgunakan untuk penipuan.
 
Baca juga : https://www.kamangkaranews.com/2021/01/nama-wabup-kuningan-dicatut-untuk.html
 
Kini kejadian serupa dialami Sekretaris Daerah Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, akun medsosnya dibajak orang.  
 
Dikatakan Dian, para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat jangan mudah percaya jika mendapat pesan melalui WhatsApp (WA) yang mengaku dan mengatasnamakan Sekda Kuningan atau pejabat lainnya.
 
"Sering terjadi penipuan menggunakan nama pejabat daerah termasuk nama saya juga digunakan untuk modus penipuan,” kata Sekda Dian, Sabtu (17/7/2021).
 
Menurutnya, modus yang biasa mereka gunakan agar calon korban percaya bahwa itu adalah orang yang asli, biasanya mereka membuka obrolan atau percakapan dan untuk meyakinkannya mereka menyalahgunakan foto profil di medsos.
 
“Nanti pelaku akan mengolah kata-kata agar calon korban percaya. Untuk itu sebelum kita menjawab sebaiknya kita cari tahu dulu maksudnya," katanya.  
 
Untuk mengantisipasi dijadikan korban penipuan, maka seluruh ASN dan masyarakat diharapkan jangan mudah percaya terhadap nomor yang baru menghubungi, apakah nomor WA, seluler, akun medsos melalui Chat WA, SMS ataupun lainnya.
 
Jikapun menerima pesan sebaiknya dikroscek terlebih dahulu dan bilamana  ada yang mencurigakan segera melaporkannya kepada pihak yang berwenang.
 
Sedangkan Kadis Kominfo Kabupaten Kuningan, Wahyu Hidayah didampingi Kabid IKP, Anwar Nasihin, mengatakan, penipuan menggunakan akun palsu sering meningkat siklusnya ketika akan menghadapi hari raya, tahun baru dan masa penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
 
Seperti halnya pada saat ini menjelang Hari Raya Idul Adha pihak yang tidak bertanggung jawab menggunakan modus memberikan bantuan hewan kurban tetapi meminta imbalan sejumlah uang. 

"Oleh karena kepada masyarakat dimohon agar tidak mempercayai berbagai modus apapun," pungkas Wahyu.
 
deha
Sumber : Diskominfo Kuningan.

Diberdayakan oleh Blogger.