Hari Kartini, IRT Dijepit Kemiskinan Berjuang Menghidupi Empat Anaknya
KUNINGAN
(KN),- Hari Kartini yang diperingati di kantor pemerintah setiap tahunnya terkesan
hanya seremonial belaka, bahkan dijadikan ajang pesta pakaian tradisional atau
kebaya dengan berbagai corak maupun modelnya.
Begitupun di
Kabupaten Kuningan, peringatan ke-142 Hari Kartini 2021 di Pendopo Kuningan,
Rabu (21/4/2021) bertolak belakang dengan kondisi ekonomi seorang Ibu Rumah Tangga (IRT)
yang dikaruniai empat orang anak.
Ia menjadi tulang
punggung keluarganya sebagai penjahit pakaian meskipun dijepit kemiskinan
karena sudah tiga tahun kaki suaminya sakit lumpuh dan komplikasi ginjal dengan
diabetes sehingga tidak bisa menafkahi keluarga.
Adalah Ema Sriwades
(52), isteri dari Budhi Triyadi (52) warga Jalan Otista Gang Cempaka 1 Nomor 27
RT 01 RW 04 Lingkungan Pasapen, Kelurahan Kuningan, Kecamatan Kuningan, menceritakan beban ekonominya kepada kamangkaranews.com di rumahnya, Rabu (21/4/2021).
“Dari empat orang anak, ada dua yang masih sekolah yaitu Adilla Triana Oktavianita di SMKN 1 Kuningan kelas 10 dan Beryl Rizky Septiana di SMPN 2 Kuningan kelas 8,” katanya.
Ia tidak
mengetahui kedua orang anak yang masih sekolah tersebut tidak terdata dalam Program
Keluarga Harapan (PKH).
"Sejak pandemi Covid-19 mendapat bantuan sosial dari pemerintah pusat
yang dibayar melalui kantor Pos Kuningan Rp300 ribu setiap bulannya," katanya.
Selain
bansos Covid-19 di kantor Pos, ia pun mendapat bantuan biaya berobat suaminya ke
rumah sakit melalui program Kartu Indonesia Sehat (KIS).
“Hanya itu
bantuan sosial yang kami terima dari pemerintah, sedangkan yang lainnya tidak
ada,” katanya.
Kondisi yang dialami Ema tidak sebanding lurus dengan retorika yang digulirkan Pemkab Kuningan ketika menggelar seremonial peringatan ke-142 Hari Kartini di Pendopo Kuningan.
Apalagi tema
peringatan yaitu “Dengan Semangat Hari Kartini, Kita Tingkatkan Kualitas
Pemberdayaan Perempuan Indonesia. Perempuan Hebat, Ekonomi Kuat di masa Pandemi”
tidak sesuai dengan kondisi ekonomi masyarakat yang sebenarnya.
Berdasarkan
informasi yang dihimpun dari Diskominfo Kuningan, peringatan Hari Kartini itu harus
dijadikan momentum kebangkitan bagi para perempuan, khususnya perempuan yang
ada di Kabupaten Kuningan.
Bahkan Wakil
Bupati Kuningan, HM. Ridho Suganda, dalam sambutannya mengatakan, Kartini lahir
untuk memperjuangkan kesetaraan gender perempuan.
Untuk itu, kata
Wabup, selayaknya ibu-ibu yang hadir di sini dan seluruh perempuan di Kuningan
turut berpartisipasi dan berperan dalam menentukan arah kebijakan pembangunan
di Kabupaten Kuningan dan berusaha memberikan yang terbaik bagi kemajuan
pembangunan daerah.
Menurutnya, Kartini
dalam bukunya yang berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang”, telah memberikan
banyak inspirasi bagi kaum perempuan untuk terus maju, tanpa meninggalkan
fitrahnya sebagai perempuan.
Hari Kartini
diharapkan mampu menjadi inspirasi dan motivasi bagi organisasi perempuan serta
perempuan di Kabupaten Kuningan dalam membangun, meningkatkan kualitas sumber
daya manusia, agar terbentuk menjadi perempuan yang tangguh, kreatif dan inovatif
dalam berbagai aspek kehidupan.
Perempuan
harus mampu berfungsi sebagai istri yang baik dan menjadi pendukung suami. Perempuan
harus mampu berperan sebagai ibu yang baik bagi putra-putrinya.
“Perempuan
adalah simbol ketahanan keluarga, sehingga harus mampu mendidik anak-anaknya
menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas, berkepribadian dan berakhlak
mulia,” ucapnya.
Wakil Bupati
mengakui, dengan adanya emansipasi wanita, kaum perempuan telah mampu
menempatkan diri dalam pembangunan yang tidak kalah potensinya dibandingkan
dengan laki-laki.
“Saya
mengakui, perempuan itu jauh lebih kuat dari pada laki-laki. Untuk itu peran
perempuan sangat dibutuhkan dalam setiap sendi pembangunan, khususnya di
Kabupaten Kuningan,” katanya.
Ketua GOW
Kabupaten Kuningan, Hj. Rini Sujiyanti, Ketua TP PKK, Hj. Ika Acep Purnama,
Wakil Ketua TP PKK, Hj. Yuana Ridho Suganda, menyerahkan piagam penghargaan
kepada Wanita Hebat yang berperan dalam memajukan pendidikan di Kabupaten
Kuningan.
Termasuk memberikan
bantuan sembako kepada sejumlah ibu rumah tangga yang turut membantu
perekonomian keluarga.
Acara tersebut
diprakarsai Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Kuningan dihadiri Forum
Koordinasi Pimpinan Daerah Kuningan, sejumlah Kepala SKPD dan pimpinan
organisasi wanita di wilayah Kabupaten Kuningan.
deha
Post a Comment