Kabid IKP : Ucup Supratman Layak Dicontoh ASN Lainnya

Kabid IKP, Anwar Nasihin (kanan) saat menerima Kamus Bahasa Sunda Kuningan dari Sekda, Dian Rachmat Yanuar, dalam International Mother Language Day atau Hari Bahasa Ibu Internasional 2021 (bahasa Sundanya Mieling Poe Basa Indung Sadunya 2021) di Gedung Kesenian Raksawacana Kabupaten Kuningan.

 

KUNINGAN (KN),- Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (Kabid IKP) mewakili Kadis Kominfo Kabupaten Kuningan, Anwar Nasihin, mengatakan, pegawai Diskominfo, Ucup Supratman layak dicontoh.


Ditemui kamangkaranews.com di ruang kerjanya, Selasa (23/2/2021) ia merasa bangga terhadap Ucup Supratman yang merupakan ASN di Bidang IKP karena menguasai bahasa Sunda, mulai dari peribahasa, pantun dan undak usuk (tingkatan) basa Sunda.

 

Maka sangat wajar jika, Ucup Supratman menjadi juara pertama Pasanggiri Biantara Basa Sunda dalam rangka International Mother Language Day atau Hari Bahasa Ibu Internasional 2021 (bahasa Sundanya Mieling Poe Basa Indung Sadunya 2021) di Gedung Kesenian Raksawacana Kuningan.

 

“Ini harus menjadi contoh dan teladan untuk ASN yang lain, bahwa kita dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat atau pesan informatif akan lebih lengkap lagi bila diperkuat menggunakan bahasa indung, bahasa daerah dalam hal ini bahasa Sunda,” katanya.

 

Karena mayoritas masyarakat Kabupaten Kuningan, lanjut Anwar, masyarakat yang kesehariannya menggunakan bahasa Sunda.

 

Menyikapi saran Sekda Kuningan, para pejabat dan ASN harus melestarikan bahasa Sunda, berbicara dalam bahasa Sunda dalam acara-acara tertentu, Anwar mengatakan, kedepan harus lebih ditingkatkan lagi semangat melestarikan bahasa Sunda.

 

“Baik dalam kegiatan formal maupun non formal, misalnya kegiatan kedinasan di Diskominfo sudah dibiasakan menggunakan bahasa Sunda dan Indonesia,” katanya.

 

Termasuk internal ataupun eksternal seperti Forum Group Discussion (FGD) akan lebih indah lagi kalau ngamumule (memelihara) bahasa Sunda.       

 

Karena penggunaan bahasa Sunda akan lebih menyentuh dan komunikatif, saling menghormati, saling menghargai kepada pimpinan atau bawahan maupun rekan kerja yang usianya lebih tua.

 

“Apabila menggunakan bahasa Sunda akan terasa sopan santunnya, terasa menghormatinya karena dalam aktivitas yang sama ketika berkomunikasi dengan orang yang usia dan statusnya berbeda, akan berbeda pula undak usuk basanya,” ucap Anwar. 

 

Dijelaskan, dalam bahasa Sunda ada tiga tingkatan basa atau tata krama berbicara, yaitu basa kasar, basa loma (akrab) dan basa lemes (halus) biasanya diucapkan kepada orang yang usianya lebih tua, seperti kakak, orang tua maupun atasan.    

 

Ditanya benar tidaknya Ucup Supratman sebentar lagi pensiun, ia membenarkan pegawainya itu akan purna bakti bulan Mei 2021.

 

Oleh karenanya, dalam waktu dekat ini Bidang IKP akan melakukan kaderisasi mengadakan pelatihan kepada para pegawai yang berpotensi untuk melestarikan budaya bahasa Sunda.

 

“Pak Ucup kita jadikan sebagai tutor, bahkan saya sebagai salah satu pesertanya,” terangnya.

 

Bukan hanya itu, karena Pasanggiri Biantara Basa Sunda diupload di youtube, ternyata banyak netizen di media sosial yang langsung menghubungi Ucup Supratman minta dibuatkan biantaranya dan ada pula konsultasinya.

 

Fenomena itu menunjukkan adanya antusias dari masyarakat terhadap pelestarian budaya bahasa Sunda, khususnya belajar bahasa Sunda.

 

Menyikapi keluarga muda sekarang dalam berkomunikasi dengan anak-anaknya lebih memilih menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa asing, ia berharap jika berada di rumah sedikit demi sedikit menggunakan bahasa Sunda.

 

“Jangan sampai anak-anak tidak menguasai bahasa daerah karena bahasa Sunda, bahasa Indonesia maupun bahasa asing, misalnya bahasa Inggris, sama pentingnya dan akan lebih bagus anak-anak bisa berbicara tiga bahasa,” pungkasnya.

 

Selengkapnya hasil penilaian Pasanggiri Biantara Basa Sunda dalam rangka Mieling Poe Basa Indung Sadunya 2021 para ASN, Juara I, Ucup Supratman (Diskominfo) Juara II, Dede Mulyana (Kecamatan Hantara), Juara III, Yuendah Laelasari (Bank Kuningan).

 

Selanjutnya, Juara Harapan I, Bardan (Kecamatan Luragung), Juara Harapan II, Maman TR (Kecamatan Salajambe), Juara Harapan III, Euis Siti F (SMPN 4 Kuningan) dan Juara Favorit, Yuendah Laelasari (Bank Kuningan).

 

Sedangkan budayawan lokal Kuningan, Mang Jaya yang dikenal dengan program Dongeng Enteng di Radio Rasilima dianugerahi Pahlawan Budaya yang telah melestarikan Basa Sunda di Kabupaten Kuningan.

 

deha 

Diberdayakan oleh Blogger.