KUNINGAN,- Wakil Bupati Kuningan, HM. Ridho Suganda, SH, M.Si, Kamis (3/12/2020) mengatakan, penanggulangan kekerasan terhadap perempuan d...
KUNINGAN,-
Wakil Bupati Kuningan, HM. Ridho Suganda, SH, M.Si, Kamis (3/12/2020) mengatakan,
penanggulangan kekerasan terhadap perempuan dan anak bukan hanya menjadi
tanggung jawab pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama, terutama
lingkungan sosial.
Pernyataan
itu ia sampaikan pada saat Refleksi 53 Tahun Korp Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia Putri (KOPRI) Kabupaten Kuningan dan Peringatan 16 Hari Anti
Kekerasan Terhadap Perempuan dengan tema “Gerak Bersama Kopri Membangun
Kuningan Tanpa Kekerasan Terhadap Perempuan” di Gedung Organisasi Wanita, Jl. RE
Martadinata, Kuningan.
Menurutnya,
tekanan psikis pada perempuan juga meningkat akibat pekerjaan rumah tangga yang
bertambah dan diduga peran gender yang disematkan kepada perempuan ada anggapan
pekerjaan rumah adalah tanggung jawab perempuan.
“Maka
disinilah diperlukan saling berbagi peran dalam sebuah keluarga,” katanya.
Faktor lainnya
terdapat perbedaan prinsip yang dapat menjadi pemicu perdebatan sehingga berpotensi
menimbulkan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) misalnya perbedaan mendidik
anak terkadang menjadi persoalan sehingga menimbulkan pertengkaran.
Seharusnya,
ketika memutuskan untuk berumah tangga, pasangan harus bisa saling menghargai
pendapat, saling menanamkan kepercayaan, saling menjaga dan bersyukur dengan
kelebihan dan kekurangan masing-masing.
“Dengan
begitu rumah tangga akan terasa nyaman dan tenteram,” ujarnya.
Perlindungan
terhadap masyarakat, khususnya terhadap perempuan dan anak, hanya dapat
terwujud jika berbagai kalangan mampu bekerja sama dan saling
membantu untuk mewujudkannya.
Wabup
meminta, peran lembaga penyedia layanan, para pakar serta unsur masyarakat
lainnya dalam memberikan layanan terbaik sebagai bentuk hadirnya negara sangat
diperlukan.
“Masyarakat
sebagai lapisan di akar rumput, menjadi kelompok terpenting dalam upaya
perlindungan perempuan dan anak. Melalui kerja sama yang baik, perlindungan
terhadap perempuan dan anak-anak dapat terwujud," katanya.
deha