Diskominfo Tingkatkan Sinergitas Dengan Wartawan



KUNINGAN,- Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kuningan akan meningkatkan sinergitas, koordinasi, komunikasi dan kolaborasi dengan para wartawan.

 

“Media massa merupakan garda terdepan dalam penyampaian informasi kepada masyarakat,” kata Kadis Kominfo, Wahyu Hidayah melalui Kabid Informasi dan Komunikasi Publik, Anwar Nasihin di ruang kerjanya, Senin (28/12/2020).

 

Menurutnya, keberadaan media cetak, elektronik dan online, membantu mencerdaskan masyarakat dengan penyajian berita yang akurat, berimbang dan dapat dipertanggungjawabkan serta menghindari berita hoax.

 

Ia berharap, informasi publikasi program kerja dari berbagai SKPD dan lembaga pemerintah lainnya bisa disampaikan ke Diskominfo atau secara langsung kepada media massa agar diketahui oleh masyarakat.

 

“Oleh karena itu, seluruh SKPD hingga ke tingkat desa agar terbuka menerima kedatangan rekan-rekan wartawan yang ingin menghimpun data terkait kegiatan pembangunan,” harapnya.

 

Sekarang ini banyak inovasi program yang dilakukan Pemkab Kuningan, baik di tiap desa, kecamatan dan SKPD harus tersampaikan kepada masyarakat melalui publikasi di media massa.

 

Dicontohkan, kinerja SKPD selama satu tahun alanglah baiknya dipublikasi capaian-capaiannya, bisa melalui Humas Diskominfo karena memiliki media sendiri juga secara direct dengan para jurnalis baik media cetak maupun online.

 

“Kami menyampaikan terima kasih kepada teman-teman wartawan karena selama ini sudah terjalin koordinasi dan kolaborasi yang bagus dalam upaya mentransformasikan informasi pembangunan Kabupaten Kuningan,” ucapnya.

 

Kedepan, diharapkan bisa lebih saling memahami hubungan kemitraaan yang setara dan seimbang antara Pemkab Kuningan dengan para wartawan, sehingga akan terjalin simbiosis mutualism.

 

Hanya saja, saat ini ada pandemi Covid-19 maka realisasi pertemuan tatap muka ditunda dulu sesuai anjuran pemerintah agar menghindari kerumunan namun komunikasi dan koordinasi masih bisa dilakukan via telepon.

  

Menariknya, masih kata Anwar, kendati ada pandemi Covid-19, para wartawan tetap melaksanakan tupoksinya mencari data, membuat berita dan mempublisnya di media masing-masing agar informasi bisa dibaca atau diketahui masyarakat luas.

 

Karena pandemi Covid-19, ruang gerak dan aktivitas dibatasi tapi karya jurnalistik justru dibutuhkan lebih banyak lagi, baik kuantitas dan kualitasnya harus ditingkatkan jangan sampai kalah cepat oleh sosial media.

 

Terkait update data inventarisasi media dan wartawan, ia pernah mendengar informasi dari Ketua PWI Jawa Barat ketika berkunjung ke Kabupaten Kuningan, menyebutkan di Indonesia terdapat puluhan ribu wartawan.

 

Data itu menjadi dinamis dari sisi personal dan media-media juga berkembang pesat, sehingga kedepan akan menjadi program untuk dilakukan pendataan.

 

Bahkan beberapa waktu lalu Dewan Pers sudah mengirim surat mengenai pendataan media dan wartawan di Kabupaten Kuningan, mulai tahapan pendataan administrasi kemudian klarifikasi faktual.

 

“Kami perlu adanya informasi dari perusahaan pers sebagai data sandingan karena pendataan itu rutin dilakukan,” katanya.

 

Pendataan itu kepada media yang sudah berbadan hukum ataupun dalam proses berbadan hukum dan nanti ada klarifikasi faktual.

 

Dengan perkembangan teknologi sekarang ini masyarakat menerima informasi bukan hanya dari media online tapi juga dari sosial media, sehingga para wartawan harus menyesuaikan diri karena beradu cepat dengan sosial media.

 

“Keakuratan data dari media online menjadi konsumsi bacaan masyarakat harus jelas dan hal itu menjadi tanggung jawab moral bagi para wartawan,” katanya.

 

Menyikapi berita hoax, ia menerangkan, selama ini selalu berkoordinasi dengan “Kabar Saber Hoax” di Pemprov Jabar, informasi-informasi yang menjadi hoax itu diklarifikasi Diskominfo Jabar.

 

deha

Diberdayakan oleh Blogger.