Tagana Tingkatkan Koordinasi Siaga Bencana


 


KUNINGAN,- Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Kuningan, Nono Suhartono, mengatakan, Pelatihan dan Pengarahan Siaga Bencana Tagana merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan Dinas Sosial Kabupaten Kuningan, Rabu (11/11/2020).

 

“Artinya untuk penambahan ilmu ketaganaan, kita akan tahu yang bersifat koordinasi dan korelasi dengan setiap dinas yang terkait, itu yang paling pokok dan kita juga mencoba untuk bisa mengimplementasikan apa yang didapatkan di lapangan,” katanya.

 

Melalui beberapa hal, seperti simulasi dan pemahaman-pemahaman kepada masyarakat dan tujuan pelatihan ini lebih mengokohkan kembali jiwa dan semangat teman-teman Tagana.

 

Besok rencananya ada kegiatan bakti sosial Program Kali Bersih (Prokasih) di Desa Parakan, Kecamatan Maleber, membersihkan Sungai Cipedak dan Cisanggarung sepanjang 200 meter karena kedua sungai itu yang mengimpit Desa Parakan.

 

“Sehingga kita akan mengetahui mitigasi apa yang ada di sana, terutama masalah sampah meskipun pada musim kemarau airnya tidak terlalu besar  tapi ketika musim hujan sampah itu sangat membahayakan menyebabkan air meluap,” katanya.

 

Ia menjelaskan, kegiatan itu dibantu oleh masyarakat setempat dan organisasi yang ada di desa seperti karang taruna dan lain sebagainya.

 

“Anggota Tagana untuk kegiatan ini ada 60 orang dan dari yang lainnya diprediksikan 250 orang,” sebutnya.

 

Sementara itu, Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial pada Dinas Sosial Kabupaten Kuningan, Nono Supriatna, S.Sos, MSi, mengatakan, adanya pelatihan ini diharapkan terjalin komunikasi antara Tagana dengan dirinya selaku kabid yang baru.

 

“Alhamdulillah respon dari teman-teman Tagana yang berjumlah 83 orang yang hadir 60 orang, kendati anggota Tagana mempunyai kesibukan dalam pekerjaan rutinnya namun sekarang ini mereka banyak yang hadir,” katanya.

 

Menjadi anggota Tagana adalah relawan ada yang bekerja sebagai guru, sopir dan lain sebagainya, mereka sangat respon dan peka ketika terjadi bencana di sekitarnya.

 

“Misalnya Tagana Subang pada saat terjadi bencana di Subang, mereka begitu responsif turun ke jalan, termasuk kemarin ada jembatan yang roboh di Nusaherang, Tagana langsung melaporkan kejadian tersebut,” katanya.

 

Ia berharap kegiatan seperti ini tidak hanya satu kali tetapi bisa dilaksanakan per tiga bulan sekali sehingga akan lebih mendekatkan diri dengan masyarakat dan keberadaan Tagana betul-betul dirasakan oleh masyarakat.

 

deha  
Diberdayakan oleh Blogger.