Diduga Mangkrak, Warga Desa Margamulya Keluhkan Proyek Saluran
TEGAL (KN) Proyek
pekerjaan saluran untuk rumah tangga yang bersumber dari Dana Desa sekitar Rp98.470.000
di Desa Margamulya, Kecamatan Kedungbanteng, dikeluhkan warga karena terkesan
mangkrak sehingga masyarakat tepatnya di RT 4 merasa dirugikan karena akses
jalannya tersendat.
"Gawean
kie mas mbuh kepimen kah ngawag (pekerjaan ini tuh gak tahu gimana mas asal)
masyarakat RT/RW tidak diberi tahu adanya pekerjaan ini,sudah hampir sebulan
belum ada titik terang untuk penyelesaiannya," kata warga yang tidak mau disebutkan
namanya, Selasa (18/8/2020).
Warga kalau
mau beraktifitas merasa susah karena akses jalannya yang susah karena proyek
desa ini.
“Sudah gitu
hasil dari galian ditinggal saja, akhirnya warga yang bersihin di tiap-tiap
depan rumah sendiri," ungkapnya dengan nada kesal.
Ketua Badan
Permusyawarahan Desa (BPD) Nasrodi saat ditemui di sela-sela kesibukannya
mengungkapkan, fungsi dia hanya mengawasi terkait keluhan masyarakat.
"Fungsi
dari saya hanya mengawasi terkait keluhan masyarakat belum ada warga yang
mengadu ke saya secara pribadi, saya pun sudah memberi masukan ke pihak desa
perihal viralnya pekerjaan tersebut di Facebook yang diupload warga kami tetapi
gak ada respon sampai sekarang,” katanya.
Masih kata
Nasrodi kalau memang warga tidak diberitahu perihal pekerjaan tersebut semua
anggota juga mungkin sama.
Sementara
itu Kepala Desa Margamulya, Djamiri, ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasas
(18/8/2020) menyangkal perihal tidak adanya pemberitahuan kepada warga ketika
pelaksanaan kegiatan.
"Saya
sudah menyampaikan kepada masyarakat, memang tidak semua, perwakilan saja, kalau
ada yang menginformasikan yang jelek itu warga yang tidak senang saja kepada
saya dan saya sudah tahu semua orang orangnya," ucapnya.
Menurutnya,
yang penting ia sudah melaksanakan dan sesuai dengan aturan dan anggaranya
maksimal.
Terpisah, Ketua
Umum Indonesia Berantas Korupsi (IBK) Leo Nardi, ketika ditanya perihal
pelaksanaan pekerjaan di Desa Margamulya, mengatakan, namanya pembangunan itu
biar masyarakat dimudahkan dalam segala hal bukan disusahkan.
"Yang
namanya pembangunan itu biar masyarakat dimudahkan dalam segala hal bukan
disusahkan, harusnya pemerintah desa lebih bijak dalam pelaksanaan sesuai
prioritas jadi dalam tiap pelaksanaan kegiatan berjalan lancar dan
masyarakatnya pun senang," ujarnya.
Pewarta : fR
Editor :
deha
Post a Comment