Nama Kecamatan dan Desa Rawan Covid-19 Agar Diumumkan




KUNINGAN (KN),- Selama ini nama kecamatan atau desa di Kabupaten Kuningan yang rawan terpapar penyebaran virus Corona (Covid-19) tidak diumumkan untuk mengantisipasi keresahan di masyarakat.

"Namun masyarakat tidak waspada dan menganggapnya aman-aman saja dengan melakukan kegiatan di luar rumah secara bergerombol tanpa memakai masker,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kuningan, Jaka Chaerul, kepada kamangkaranews.com, di ruang kerjanya, Rabu (22/4/2020).    

Menurut Jaka yang merupakan salah satu Tim Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kuningan, dalam rapat evaluasi tadi malam mengusulkan agar nama kecamatan dan desa yang terpapar virus Corona agar diumumkan kepada masyarakat Kabupaten Kuningan.

Dijelaskan, dalam mencegah penyebaran Covid-19 pemerintah melalui Bupati Kuningan, Dandim 0615, Kapolres Kuningan dan seluruh dinas terkait serta para camat melakukan upaya dan kerja keras mengingatkan, menghimbau termasuk tindakan pemaksaan kepada masyarakat yang masih suka bergerombol.

“Dengan tidak diumumkannya tempat dan jumlah yang terpapar maka dianggap biasa-biasa saja, termasuk anjuran untuk tidak melakukan Shalat Jumat Berjamaah bukan dilarang beribadah tapi upaya dalam kondisi yang terpaksa dan beribadah bisa dilakukan di rumah masing-masing,” katanya.      

Kabupaten Kuningan tidak ingin terpapar seperti kabupaten lain, apalagi DKI Jakarta yang meninggal dunia akibat virus Corona begitu banyak, maka perhatian pemerintah sangat serius sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang “Dalam Kondisi Darurat Negara Wajib Melindungi Rakyat”.

Pemerintah melakukan berbagai tindakan dan anjuran kepada masyarakat, misalnya Sosialisasi Jaga Jarak dan Karantina Wilayah Parsial (KWP) bukan semata-mata menyengsarakan dan tidak boleh berusaha mencari nafkah, tapi bertujuan jangan sampai terpapar virus Corona.

“Dan ternyata kemarin dari lima puluh ribu pemudik yang pulang bukan membawa oleh-oleh yang bisa dimakan tapi membawa oleh-oleh penyakit,” tandasnya. 

Virus Corona di Kabupaten Kuningan bukan semakin menghilang malah bertambah dan pada hari ini sudah 10 orang dinyatakan positif, oleh karena itu kepada para perantau diminta melapor, jangan berbohong pura-pura tidak sakit atau tidak terus terang ketika ditanya tim medis di Posko Terpadu Lapangan (chek point) .

“Apakah kepada ti medis di Posko Terpadu Lapangan (chek point) maupun perawat di rumah sakit, sebelum pulang ke Kuningan pernah masuk ke dearah mana saja atau ke wilayah apa ? sehingga akhirnya menyebarkan virus Corona,” tanya dia.

Dikatakan Jaka, pernah terjadi kasus dua orang warga Cirebon berobat ke rumah sakit di Kabupaten Kuningan dan tidak jujur kepada perawat dan akhirnya ada perawat yang terpapar.       

Tim Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kuningan akan melakukan sweeping pada siang hari, kepada warga masyarakat jangan mempunyai pemikiran terusik haknya sampai harus diusir atau digebah-gebah karena tujuannya hanya satu bagaimana menyelamatkan masyarakat dari virus Corona.

Berulangkali Jaka mengatakan, nama-nama kecamatan dan desa yang terpapar virus Corona agar diumumkan kepada publik, untuk mengingatkan supaya mereka tahu dan waspada.

“Tim Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kuningan akan lebih tegas baik melalui informasi langsung berupa “wawar” (pemberitahuan menggunakan pengeras suara mobile, red) bahwa tim yang terdiri dari TNI, Polri, Dinas Kesehatan, BPBD, Sat Pol PP melakukan sweeping pada siang hari,” katanya.          

Menyikapi sulitnya mendapatkan masker, ia mengatakan, masker itu harganya  murah, kalau tidak ada bisa membuat sendiri dari bahan kain, bahkan jika perlu menggunakan sarung yang penting bisa untuk menutup hidung dan mulut.

deha

Diberdayakan oleh Blogger.