PAM Kuningan Jelaskan Air Yang Diterima Pelanggan Tidak Jernih




KUNINGAN (KN),- Terkait pemberitaan di media ini edisi Minggu (2/2/2020) Direktur Perumda Air Minum atau PAM (sebelumnya bernama PDAM) Kabupaten Kuningan, Deni Erlanda, melalui Kepala Divisi Pelayanan dan Pemasaran, Anto Riyanto, memberikan penjelasan mengenai air yang diterima pelanggan dalam kondisi tidak jernih.


“Kejadian Sabtu kemarin 1 Februari 2020 kami jadikan evaluasi dan akan meningkatkan kembali program wash out yang berfungsi menyalurkan distribusi air di jaringan pipa untuk membuang sisa-sisa kotoran yang ada di dalam pipa,” katanya kepada media kamangkaranews.com, di ruang kerja, Selasa (4/2/2020).

Program wash out bertujuan untuk memberikan pelayanan kualitas dan kuantitas air yang akan didistribusikan ke pelanggan karena saat ini sedang musim hujan dikhawatirkan terjadinya endapan kotoran di dalam pipa.

Menurutnya, setelah pergantian dari musim kemarau ke musim penghujan sering ditermukan endapan di dalam pipa dan yang paling parah menerima dampaknya adalah pelanggan yang paling ujung atau terakhir mendapatkan air tersebut.

Sedangkan keluhan pelanggan di Komplek Perumahan Alam Asri yang disampaikan kepada jurnalis melalui pesan WhatsApp, ia menerangkan, dalam waktu dekat ini kebutuhan air para pelanggan akan dilayani dari mata air Cibangir, di daerah Cipari, Kecamatan Cigugur.

“Nanti air itu akan kita tarik dulu ke atas ke Gunung Keling kemudian didistribusikan ke Cirendang dan sekitarnya. Kita agak kesulitan jika mengambil dari Cisantana karena masyarakat disana tidak mengizinkan pengambilan air,” katanya.

PAM Kuningan akan berupaya untuk mencari sumber air, termasuk sudah kerjasama dengan Sumber Daya Air di Dinas PU diperkirakan sekitar 25 – 27 liter per detik supaya di kemarau ini sudah ada solusi di daerah Cirendang dan sekitarnya.

Bukan hanya itu, pihaknya juga sudah mengevaluasi terdapat sumber mata air di Curug Bangkong dan sudah menjajagi dengan Pemdes Cikadu, Kecamatan Nusaherang untuk pengambilan air dari sana.

“Pesawahan di daerah itu berada di atas, sedangkan air di bawah dan sepertinya air itu tidak dimanfaatkan oleh masyarakat. Sehingga peluang mendapatkan air dari Curug Bangkong sangat memungkinkan,” katanya.

Untuk mengatasi kebutuhan air di Komplek Perumahan Alam Asri, PAM Kuningan selalu mengirimkan air menggunakan mobil tanki. Apabila rumah pelanggan belum ditempati atau masih kosong maka hanya dikenakan biaya abodemen Rp. 39.000 per bulan.

“Jika pelanggan di komplek itu meterannya ingin ditutup sementara karena rumahnya belum dihuni silahkan menghubungi kami ke nomor telepon (0232) 871190 nanti bisa dibuka kembali,” katanya.

Pada akhir pembicaraan, ia atas nama PAM Kabupaten Kuningan menyampaikan permohonan maaf kepada para pelanggan bilamana pelayanan selama ini masih kurang maksimal dan ke depan akan terus ditingkatkan. 

deha    

Diberdayakan oleh Blogger.