Presiden Akan Segera Terbitkan Aturan Mengenai RPJMN 2020-2024
JAKARTA
(KN),- Presiden Joko Widodo beserta seluruh jajaran Kabinet Indonesia Maju
menggelar sidang kabinet paripurna untuk membahas penetapan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Pembahasan tersebut berlangsung di
Istana Negara, Jakarta, Senin (6/1/2020).
Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia, Suharso Monoarfa, dalam
keterangannya seusai pembahasan tersebut menyampaikan bahwa RPJMN 2020-2024
akan diterbitkan segera dalam bentuk Peraturan Presiden.
"Tadi
dalam rapat paripurna telah diputuskan tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional 2020-2024 yang segera akan diterbitkan dalam bentuk Peraturan
Presiden selambat-lambatnya pada tanggal 20 Januari 2020," ujarnya di
Kantor Presiden, Jakarta.
RPJMN
2020-2024 merupakan tahapan terakhir dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJPN) 2005-2025. Tema yang diangkat dalam RPJMN mendatang ialah
"Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong".
Untuk
mencapai tujuan tersebut, RPJMN 2020-2024 akan bertumpu pada empat pilar utama,
yakni kelembagaan politik dan hukum yang mantap, kesejahteraan masyarakat yang
terus meningkat, struktur ekonomi yang semakin maju dan kokoh, serta
terwujudnya keanekaragaman hayati yang terjaga. Keempatnya kemudian
diterjemahkan ke dalam tujuh agenda pembangunan.
Disebutkan, tujuh
agenda pembangunan itu adalah ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan berkualitas
dan berkeadilan, pengembangan wilayah untuk mengurangi kesenjangan, sumber daya
manusia berkualitas dan berdaya saing, revolusi mental dan pembangunan
kebudayaan, infrastruktur untuk ekonomi dan pelayanan dasar.
"Yang
keenam soal lingkungan hidup, ketahanan bencana, dan perubahan iklim, yang
ketujuh stabilitas polhukhankam dan transformasi pelayanan publik,"
imbuhnya.
Suharso
menjelaskan, pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat meningkat rata-rata 5,6
hingga 6,2 persen selama lima tahun ke depan. Ia berharap agar pertumbuhan pada
tahun 2020 ini dapat berada di kisaran 5,3 persen hingga secara bertahap dapat
meningkat di atas 6 persen pada tahun 2024 mendatang.
"Kita
memang memahami keadaan dunia internasional hari ini, tetapi kita tentu harus
tetap optimis dan kita mengambil angka kira-kira di antara 5,6 sampai 6,2
persen. Rata-rata ini ya, rata-rata selama lima tahun ke depan," tuturnya.
Di saat yang
sama, pemerintah juga mengupayakan agar tingkat kemiskinan untuk bisa
diturunkan menjadi 7 persen pada tahun 2024 dari yang saat ini berada pada
angka 9,41 persen. Demikian halnya dengan tingkat pengangguran terbuka yang
juga diharapkan dapat diturunkan sampai dengan 4,3 persen dari saat ini 5,28
persen.
"Kemudian
gini ratio dari 0,382 ke 0,374. Kemudian indeks pembangunan manusia itu
diharapkan naik dari 71,39 menjadi 75,54," sambungnya.
Sumber : Biro
Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden
Post a Comment