Kementan RI-Kuningan Tandatangani MoU, 100 Hektar untuk Kawasan Hortikultura Nasional




KUNINGAN (KN)),- Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Agribisnis Cabe Indonesia (AACI), 5-6 Desember 2019 di Wisma Pepabri, Kabupaten Kuningan, membawa berkah bagi tuan rumah. 

Oleh Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Kabupaten Kuningan berjuluk Kota Kuda ini, dijadikan titik baru Kawasan Hortikultura Nasional yang ditandai adanya bantuan hortikultura siap digelontorkan kementan untuk luas lahan mencapai 100 hektar. Terdiri dari 50 hektar cabai, 30 hektar bawang merah dan 20 hektar tanaman obat. 

Kerjasama tersebut, diperkuat penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU), antara Direktur Pembenihan Hortikultura, Sukarman dan Bupati Kuningan, Acep Purnama. Sukses MoU tidak lepas dari peran Dewan Hortikultura Nasional, AACI, Bupati Kuningan dan Kadin Kuningan. 

“Kawasan Kuningan bagus. Ini potensi besar bagi Kuningan. Dari MoU ini, Kuningan akan menjadi sentra baru hortikultura Nasional. Saya berharap kepada Pak Bupati untuk mengoptimalkan pengembangan hortikultura di Kuningan,” ungkap Direktur Pembenihan Hortikultura, Kementan RI, Sukarman. 

Dulu ia mengetahui Kuningan sebagai pemasok besar buah-buahan dan sayuran. Tetapi entah mengapa, hal itu tidak terjadi lagi.  Maka ia ingin MoU ini bisa mengembalikan Kuningan, termasuk Majalengka dan Cirebon sebagai kawasan hortikultura. 

Untuk ketersediaan lahan hortikultura 100 hektar, ia menyerahkan sepenuhnya kepada Dinas Pertanian Kuningan guna pengkondisian. Jika program ini sukses, kementan pasti akan terus memberikan support bukan hanya untuk cabai, bawang merah dan tanaman obat, tetapi seluruh jenis hortikultura dengan luas lahan terus bertambah. Sehingga Kuningan bisa menjadi andalan Nasional. 

Sementara itu, Bupati Kuningan Acep Purnama menyampaikan terima kasih atas kepercayaan kementan dan AACI dengan Kuningan. Selain sebagai tuan rumah Munas AACI 2019, Kuningan akan dijadikan Sentra Hortikultura Nasional. 

“Ini penghargaan luar biasa,” kata Acep. 

Turut menyaksikan MoU, Dewan Hortikultura Nasional, Benny A Kusbini, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian, Musdhalifah, Deputi Bidang Kelembagaan Kemenkop dan UKM RI, Luhur Pradjanto, Kepala Departemen Pengembangan UKM dan Perlindungan Knsumen Bank Indonesia, Wini. 

Kemudian, Managing Director PT East West Seed Indonesia, Glenn Pardede dan Direktur Komersil PT Pupuk Kujang, Rita Widayati, Ketua AACI, Abdul Hamid, Wakil Ketua DPRD Kuningan, Dede Ismail, Kadis Pertanian Kuningan, Dodi Nurochmatudin dan Ketua Kadin Kuningan, Uba Subari. 

Sebelum MoU, ada Munas AACI 2019. Prosesi Munas berjalan tertib. Mulai laporan pertanggungjawaban, sidang pleno, sidang komisi hingga terpilihnya secara aklamasi Ketua Umum AACI baru, Ahmad Hamid. 

Selain Munas, digelar Seminar Transformasi Petani Cabai (Hortikultura) Dalam Korporasi Yang Berbasis Teknologi Efisiensi Menyongsong Kerjasama Untuk Industri”. Seminar mengajak komunitas berupa asosiasi perkumpulan kelembagaan hortikultura harus berubah dari pertanian hortikultura yang biasa menjadi lebih efisien dan berdaya saing dalam rangka kerjasama industri maupun untuk pasar ekspor regional. 

“Kita berharap kelembagaan ekonomi yang direstui negara berupa koperasi dapat menjalankan Good Agriculture Practices (GAP), Good Handling Practices (GHP), Good Manufactured Practices (GMP), Good Warehouse Practices (GWP) maupun Good Retail Practices (GRP) dan system keuangan yang baik,” harap Ketua AACI terpilih, Abdul Hamid. (*)

Diberdayakan oleh Blogger.