Emil Sebut Tol Cigatas dan Kawasan Segitiga Rebana Dibiayai Investor UEA




BANDUNG (KN),- Gubernur Jawa Barat, M. Ridwan Kamil, menyebutkan, anggaran pembangunan Tol Cigatas (Bandung-Tasikmalaya-Banjar) diperkirakan Rp50 triliun akan dibiayai United Emirates Arab (UEA). 

Hal itu disampaikan dalam siaran persnya, Senin (16/12/2019) ketika mendampingi Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut B Panjaitan bertemu dengan Menteri Energi United Emirates Arab (UEA) dan BUMN di Abu Dhabi pada pekan ketiga Desember 2019. 

“Pertemuan membahas realisasi investasi pada proyek strategis Indonesia, menawarkan rencana pembangunan Jalan Tol Bandung-Tasikmalaya-Banjar atau dikenal Tol Cigatas dan Kawasan Segitiga Rebana (Cirebon, Patimban, dan Kertajati) kepada Uni Emirat Arab,” katanya. 

Ia diminta mendampingi Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI karena mempunyai bidikan ratusan triliun investasi Abu Dhabi ke Indonesia. 

“Nanti tiap-tiap orang presentasi mau ngambil apanya. Saya diminta jualan Rebana," kata Ridwan Kamil, yang biasa disapa Emil. 

Selain Kawasan Segitiga Rebana, pihaknya memastikan akan mencari investor untuk Jalan Tol Bandung-Tasikmalaya-Banjar (Tol Cigatas) yang nilainya diperkirakan mencapai Rp50 triliun. Proyek infrastruktur itu akan dijajakan pada para investor kakap di sana. 

"Selain Kawasan Rebana saya juga akan membawa tol ini ke Abu Dhabi," kata Ridwan Kamil. 

Ia menjelaskan, Jalan Tol Cigatas hanya salah satu dari total proyek Rp113 triliun yang akan dikembangkan Pemprov Jawa Barat. Nilai tersebut sangat besar sehingga mau tak mau harus dibiayai juga oleh investor. 

"Nah, kita akan membawa Tol Cigatas senilai Rp.50 triliun, kemudian pusat industri baru di Kawasan Rebana (Cirebon, Patimban dan Kertajati) itu, kemudian waste to energy tiga proyek dan satu proyeknya pusat konvensi dan ekshibisi Jawa Barat," katanya. 

Kunjungannya ke Uni Emirat Arab untuk menawarkan dana Timur Tengah mau diinvestasikan karena Jawa Barat sedang menjadi primadona, tapi tetap harus proaktif. 

Pihaknya sudah pernah melakukan lawatan ke Uni Emirat Arab pada Maret 2019 lalu guna bertemu investor. Dia mengaku meski ada peluang, pengusaha di sana meminta jaminan bahwa perizinan di wilayahnya bisa cepat. 

"Abu Dhabi Investment, dia sudah kemana-mana punya uang Rp200 triliun, kenapa gak ke Indonesia?. Mereka bilang yakinkan kami bahwa izinnya cepat," ujarnya. 

Menurutnya, minat dari Uni Emirat Arab berinvestasi di Jawa Barat begitu tinggi dan antusias. 

Ridwan Kamil menggambarkan pertemuannya dengan Lulu Group dan Faqih Group yang merupakan pengusaha besar negara tersebut. 

"Lulu akan jadi partner UKM di Jawa Barat, Group Faqih sudah eksis dan komit akan membeli barang dari Jawa Barat," tuturnya. 

Kehadiran investor UEA diharapkan bakal memberikan banyak dampak bagi keberlangsungan industri di Jawa Barat. Masa depan Jawa Barat sendiri diramalkan akan hadir di Kawasan Rebana, jantungnya ada di Majalengka. 

Ia mengatakan tidak ada kawasan strategis di Indonesia seperti Rebana yakni kawasan yang berdekatan dengan Pelabuhan Patimban dan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Ridwan Kamil menyebut Kawasan Rebana sebagai kota futuristik.

Kontributor Bandung Raya : Yatsu

Diberdayakan oleh Blogger.