SURABAYA (KN),- Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo, menyebutkan, jumlah penduduk mencapai 265 juta jiwa, potensi perkembangan Traditional...
SURABAYA (KN),- Ketua DPR RI, Bambang
Soesatyo, menyebutkan, jumlah penduduk mencapai 265 juta jiwa, potensi
perkembangan Traditional Chinese Medicine di Indonesia sangat menjanjikan.
Mengingat kesehatan merupakan kebutuhan
sekaligus hak dasar hidup manusia. Hal ini juga tercantum dalam agenda
Sustainable Development Goals 2030 yang dikeluarkan Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB).
“Salah satu dari 17 tujuan pembangunan yang
ingin dicapai masyarakat dunia adalah terciptanya kehidupan sehat dan sejahtera,”
katanya, saat membuka Musyawarah Nasional ke-1 Perkumpulan Kesehatan
Tradisional Tiongkok Indonesia (PERKESTRATI) di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (1/9/2019).
Dalam bidang pendidikan kedokteran, Jerman
telah menempatkan pengobatan tradisional Tiongkok sebagai mata pelajaran
pelengkap medis.
Beberapa universitas di Australia seperti
Univeristy of Technology Sydney, Western Sydney University maupun di Malaysia
seperti International Medical University juga telah membuka program pendidikan
Traditional Chinese Medicine.
Sebagai ikhtiar memajukan kesehatan, seluruh
stakeholders dari mulai Kementerian Tinggi, Riset dan Teknologi, Kementerian
Kesehatan, maupun DPR RI, perlu mendukung perguruan tinggi Indonesia yang mulai
membuka program studi Traditional Chinese Medicine.
“Seperti yang sudah dilakukan oleh
Universitas Indonesia dan Universitas Katolik Darma Cendikia, Surabaya,"
pungkas Kepala Badan Bela Negara FKPPI. (*)